Okupasi Terapi</li> Ilmu Kesehatan Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Okupasi Terapi
No. Prodi A1584
Tingkat Prodi Okupasi Terapi (D-III)
Strata D-III
Gelar Ahli Madya Kesehatan
Singkatan Gelar A.Md.Kes
Rumpun Ilmu Kesehatan
Sub rumpun Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Program studi Okupasi Terapi tingkat diploma (D3) bertujuan untuk melatih siswa dalam berbagai aspek yang terkait dengan praktik okupasi terapi. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang biasanya dipelajari dalam program D3 Okupasi Terapi:

  1. Dasar-dasar Okupasi Terapi: Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar dalam okupasi terapi, termasuk tujuan utama, etika, dan sejarah praktik ini.
  2. Anatomi dan Fisiologi: Studi tentang anatomi tubuh manusia, sistem muskuloskeletal, dan fisiologi yang penting dalam pemahaman masalah klien.
  3. Penilaian Pasien: Keterampilan dalam melakukan penilaian komprehensif terhadap klien, termasuk evaluasi fisik, kognitif, emosional, dan sosial.
  4. Perencanaan dan Intervensi Terapi: Pengembangan keterampilan dalam perencanaan program terapi yang individual, yang melibatkan aktivitas dan latihan untuk mencapai tujuan terapi.
  5. Okupasi Terapi Anak: Studi tentang teknik dan pendekatan khusus dalam bekerja dengan anak-anak yang mengalami masalah perkembangan atau gangguan motorik.
  6. Okupasi Terapi Geriatri: Pemahaman tentang bagaimana merancang dan memberikan perawatan terapi yang sesuai untuk pasien lanjut usia.
  7. Okupasi Terapi dalam Gangguan Mental: Keterampilan dalam memberikan perawatan kepada pasien dengan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan makan.
  8. Okupasi Terapi dalam Kecelakaan atau Trauma: Studi tentang penilaian dan intervensi terapi untuk pasien yang mengalami cedera fisik, trauma, atau kondisi medis yang mempengaruhi mobilitas dan fungsi fisik.
  9. Keselamatan dan Etika: Kesadaran akan pentingnya keselamatan pasien dan praktik etis dalam okupasi terapi.
  10. Kemampuan Komunikasi: Keterampilan dalam berkomunikasi dengan klien, keluarga, dan tim perawatan kesehatan lainnya.
  11. Manajemen Kasus: Pemahaman tentang manajemen kasus pasien, termasuk perencanaan perawatan, kolaborasi dengan tim medis, dan pemantauan perkembangan klien.
  12. Keterampilan Terapi Kreatif: Pengembangan keterampilan dalam menggunakan aktivitas kreatif dan terapi seni dalam praktik okupasi terapi.

Program D3 Okupasi Terapi bertujuan untuk mempersiapkan lulusan untuk berkarir sebagai asisten okupasi terapis. Mereka diharapkan memiliki pemahaman yang cukup tentang berbagai kondisi klinis dan populasi klien yang berbeda serta keterampilan dalam mendukung proses terapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Setelah lulus, mereka dapat bekerja di berbagai pengaturan, termasuk rumah sakit, pusat rehabilitasi, sekolah, atau praktek swasta.

Lulusan program D-III dalam bidang Okupasi Terapi memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk membantu individu yang mengalami berbagai tantangan fisik, mental, atau emosional dalam kegiatan sehari-hari mereka. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan D-III Okupasi Terapi:

  1. Okupasi Terapis Klinis: Bekerja di rumah sakit, klinik, atau pusat rehabilitasi untuk memberikan terapi okupasi kepada pasien dengan cedera, gangguan perkembangan, atau kondisi medis lainnya. Mereka membantu pasien mengembalikan kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  2. Okupasi Terapis Pediatrik: Fokus pada anak-anak dengan gangguan pengembangan atau cacat fisik. Mereka membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sekolah dan kehidupan sehari-hari.
  3. Okupasi Terapis Geriatrik: Bekerja dengan orang lanjut usia untuk membantu mereka mengatasi masalah mobilitas, penurunan kognitif, atau kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara mandiri.
  4. Okupasi Terapis Mental: Bekerja dengan individu yang mengalami gangguan mental atau emosional untuk membantu mereka mengatasi tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan bekerja menuju pemulihan.
  5. Okupasi Terapis Ergonomi: Bekerja dengan perusahaan atau organisasi untuk memastikan lingkungan kerja dan peralatan yang digunakan oleh karyawan meminimalkan risiko cedera dan memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan nyaman dan efisien.
  6. Konsultan Okupasi Terapi: Menyediakan layanan konsultasi kepada rumah sakit, lembaga pendidikan, atau fasilitas perawatan jangka panjang untuk meningkatkan program okupasi terapi mereka, memastikan kepatuhan dengan standar industri, dan meningkatkan hasil pasien.
  7. Okupasi Terapis Kesehatan Masyarakat: Bekerja dalam komunitas untuk memberikan edukasi dan layanan okupasi terapi kepada individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan dalam mempertahankan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari.
  8. Pengajar atau Pelatih Okupasi Terapi: Mengajar di sekolah-sekolah tinggi atau lembaga pendidikan tinggi untuk melatih calon okupasi terapis, berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan generasi mendatang.
  9. Okupasi Terapis Penyandang Disabilitas: Bekerja dengan orang dengan disabilitas untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk hidup mandiri, bekerja, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
  10. Okupasi Terapis Kebugaran dan Kesehatan: Membantu individu yang ingin meningkatkan kesehatan fisik mereka melalui program-program latihan dan kegiatan fisik yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Indonesia Jawa Barat (Depok) A Detail
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Jawa Tengah (Surakarta) B Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya