Rekayasa Infrastruktur Dan Lingkungan</li> Ilmu Teknik Teknik Sipil dan Perencanaan Tata Ruang
Rekayasa Infrastruktur Dan Lingkungan
No. Prodi A1102
Tingkat Prodi Rekayasa Infrastruktur Dan Lingkungan (S1)
Strata S1
Gelar Sarjana Teknik
Singkatan Gelar S.T
Rumpun Ilmu Teknik
Sub rumpun Teknik Sipil dan Perencanaan Tata Ruang

Program Sarjana (S1) dalam Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan adalah program pendidikan tingkat dasar yang menggabungkan prinsip-prinsip rekayasa sipil dengan fokus khusus pada infrastruktur dan lingkungan. Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam merancang, membangun, dan mengelola proyek infrastruktur yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan. Berikut adalah gambaran umum materi dan topik yang biasanya dipelajari dalam program S1 Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan:

  1. Dasar-Dasar Rekayasa: Memahami prinsip-prinsip dasar rekayasa sipil, termasuk matematika, fisika, dan kimia.
  2. Pengenalan Infrastruktur: Memahami jenis-jenis infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bandara, saluran air, dan bangunan lainnya.
  3. Bahan Konstruksi: Studi tentang bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi, termasuk beton, baja, aspal, dan bahan-bahan ramah lingkungan.
  4. Desain Struktur: Mempelajari teknik desain struktur untuk membangun infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan.
  5. Perencanaan dan Pengembangan Lahan: Memahami prinsip-prinsip perencanaan dan pengembangan lahan yang berkelanjutan serta manajemen lahan.
  6. Teknologi Lingkungan: Mempelajari teknologi yang digunakan untuk mengelola air limbah, air bersih, dan energi.
  7. Manajemen Konstruksi: Studi tentang teknik manajemen proyek konstruksi, termasuk perencanaan, pengawasan, dan pemeliharaan infrastruktur.
  8. Dampak Lingkungan: Memahami dampak konstruksi infrastruktur terhadap lingkungan dan upaya untuk mengurangi dampak tersebut.
  9. Keberlanjutan Lingkungan: Fokus pada merancang infrastruktur yang mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan, termasuk penggunaan energi, efisiensi, dan pemulihan lingkungan.
  10. Pengelolaan Air: Studi tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk perlindungan kualitas air.
  11. Pengelolaan Limbah: Mempelajari praktik pengelolaan limbah padat dan cair, pemrosesan limbah, dan praktik daur ulang.
  12. Perubahan Iklim dan Mitigasi: Fokus pada dampak perubahan iklim dan strategi mitigasi, termasuk upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
  13. Kebijakan Lingkungan dan Hukum: Studi tentang kebijakan lingkungan, regulasi, dan hukum yang memengaruhi konstruksi infrastruktur dan perlindungan lingkungan.
  14. Manajemen Risiko Lingkungan: Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko lingkungan dalam proyek-proyek konstruksi.
  15. Etika dan Tanggung Jawab Sosial: Pertimbangan etika dalam praktik rekayasa dan tanggung jawab sosial dalam merancang infrastruktur yang berkelanjutan.

Program S1 Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan bertujuan untuk melatih para insinyur yang mampu merancang dan membangun infrastruktur yang kuat, efisien, dan berkelanjutan sambil memperhatikan dampak lingkungan. Lulusan program ini memiliki peluang karir di berbagai sektor, termasuk perusahaan konstruksi, konsultan rekayasa, pemerintah, dan organisasi lingkungan yang berfokus pada konstruksi dan pengelolaan infrastruktur yang berkelanjutan.

Lulusan program S1 dalam Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan memiliki berbagai peluang karir di sektor konstruksi, rekayasa, dan lingkungan. Mereka berperan dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur yang berkelanjutan serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang umumnya dapat dikejar oleh lulusan program S1 Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan:

  1. Struktur: Memfokuskan diri pada desain dan analisis struktural, termasuk bangunan tinggi, jembatan, dan infrastruktur besar lainnya.
  2. Air dan Air Limbah: Terlibat dalam perencanaan, desain, dan pengelolaan sistem pengolahan air bersih, air limbah, dan perlindungan kualitas air.
  3. Energi Terbarukan: Terlibat dalam desain dan implementasi sistem energi terbarukan, seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga air.
  4. Manajer Proyek Konstruksi: Bertanggung jawab atas perencanaan, pengawasan, dan pemeliharaan proyek-proyek konstruksi.
  5. Pegawai Pemerintah: Bekerja di pemerintah daerah, provinsi, atau nasional sebagai insinyur, pengawas proyek, atau penasihat kebijakan lingkungan.
  6. Pengembang Properti Berkelanjutan: Bertanggung jawab atas pengembangan properti yang memprioritaskan prinsip-prinsip keberlanjutan dan desain hijau.
  7. Manajer Keberlanjutan: Mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam proyek-proyek dan operasi organisasi, memastikan bahwa infrastruktur memenuhi standar keberlanjutan.
  8. Pengawas Kualitas Lingkungan: Memantau dan memastikan kepatuhan dengan peraturan lingkungan dan standar kualitas lingkungan dalam proyek-proyek konstruksi.
  9. Perubahan Iklim: Terlibat dalam proyek-proyek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan merancang infrastruktur yang tahan iklim.
  10. Peneliti Lingkungan: Melanjutkan penelitian di universitas atau lembaga penelitian untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu lingkungan dan teknologi lingkungan.
  11. Koordinator Kebijakan Keberlanjutan: Bertanggung jawab atas pengembangan dan implementasi program-program keberlanjutan di organisasi atau lembaga non-pemerintah.
  12. Geoteknik: Memfokuskan diri pada analisis tanah, fondasi, dan stabilitas lereng dalam proyek-proyek konstruksi.
  13. Pengusaha Konstruksi: Membuka usaha sendiri dalam bidang konstruksi atau konsultasi teknik.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara (Kendari) B Detail
Institut Teknologi Bandung Jawa Barat (Bandung) A Detail
Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti Jakarta (Jakarta Timur) baiksekali Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya