Pendidikan Kesejahteraan Keluarga</li> Ilmu Pendidikan Ilmu Kependidikan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
No. Prodi A1318
Tingkat Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S1)
Strata S1
Gelar Sarjana Pendidikan
Singkatan Gelar S.Pd.
Rumpun Ilmu Pendidikan
Sub rumpun Ilmu Kependidikan

Program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga pada tingkat Sarjana (S1) dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teori dan praktik yang berkaitan dengan keberlangsungan dan kesejahteraan keluarga. Mahasiswa dalam program ini mempelajari berbagai aspek yang memengaruhi kehidupan keluarga, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. Berikut adalah gambaran umum dari beberapa mata pelajaran yang mungkin diajarkan dalam program S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga:

  1. Pendidikan Keluarga dan Konsumen: Mempelajari teori dan metode dalam mendidik keluarga tentang kebijakan konsumen, pengelolaan keuangan keluarga, dan pengambilan keputusan konsumen yang bijaksana.
  2. Pengembangan Anak dan Remaja: Memahami tahap-tahap perkembangan anak dan remaja, teori perkembangan, serta cara-cara mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat secara fisik, mental, dan emosional.
  3. Hubungan Keluarga: Mempelajari tentang teori-teori hubungan keluarga, dinamika hubungan orangtua-anak, konflik dan penyelesaiannya, serta teknik komunikasi dalam keluarga.
  4. Kesehatan Keluarga: Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan keluarga, termasuk kebiasaan makan, olahraga, pencegahan penyakit, dan pengelolaan penyakit kronis dalam konteks keluarga.
  5. Pendidikan Seksualitas dan Reproduksi: Memahami pendidikan seksualitas, kesehatan reproduksi, dan kebijakan keluarga berencana, serta membimbing keluarga dalam hal ini.
  6. Kesejahteraan Sosial dan Keamanan Ekonomi: Mempelajari tentang layanan sosial, bantuan sosial, dan kebijakan yang memengaruhi keamanan ekonomi keluarga, serta cara membantu keluarga mengatasi ketidakstabilan ekonomi.
  7. Psikologi Keluarga: Mempelajari prinsip-prinsip psikologi yang berkaitan dengan keluarga, termasuk pemahaman tentang konsep-konsep psikologi yang memengaruhi hubungan keluarga dan perilaku individu dalam konteks keluarga.
  8. Metodologi Penelitian dalam Kesejahteraan Keluarga: Belajar tentang metode penelitian yang digunakan untuk memahami dan mengukur variabel-variabel dalam konteks kesejahteraan keluarga, termasuk desain penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.
  9. Konseling Keluarga: Memahami teknik konseling dan bimbingan untuk membantu keluarga mengatasi konflik, stres, dan tantangan lainnya yang mempengaruhi kesejahteraan mereka.
  10. Kebijakan Publik dan Keluarga: Mempelajari kebijakan publik yang berdampak pada keluarga, termasuk kebijakan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan perlindungan sosial, serta analisis dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga.
  11. Kemajuan Teknologi dalam Pendidikan Keluarga: Memahami peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan keluarga, termasuk penggunaan platform online untuk memberikan layanan dan mendukung keluarga.

Program studi ini biasanya melibatkan kombinasi antara kuliah teori, praktik lapangan, diskusi kelompok, dan proyek-proyek penelitian atau pengembangan program. Lulusan diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang kesejahteraan keluarga dan keterampilan pendidikan yang diperlukan untuk memberikan dukungan kepada keluarga dalam berbagai konteks. Mereka dapat bekerja di

Lulusan program Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dengan gelar Sarjana (S1) memiliki berbagai peluang karir di berbagai sektor yang berkaitan dengan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pengembangan keluarga. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga S1:

  1. Konsultan Kesejahteraan Keluarga: Bekerja sebagai konsultan yang memberikan nasihat dan bimbingan kepada individu dan keluarga tentang masalah-masalah kesejahteraan keluarga, termasuk pendidikan anak, manajemen keuangan keluarga, dan konflik interpersonal.
  2. Pendamping Sosial: Bekerja di lembaga pemerintah atau organisasi non-pemerintah (LSM) sebagai pendamping sosial bagi keluarga yang membutuhkan dukungan, membantu mereka mengakses layanan sosial, kesehatan, dan pendidikan.
  3. Pengajar atau Instruktur Pendidikan Kesejahteraan Keluarga: Mengajar di sekolah menengah atau perguruan tinggi, memberikan pelatihan dan pendidikan kepada calon guru, konselor, atau pekerja sosial tentang kesejahteraan keluarga.
  4. Peneliti Sosial: Bekerja di lembaga penelitian atau universitas, melakukan penelitian tentang isu-isu kesejahteraan keluarga, menyusun laporan penelitian, dan memberikan rekomendasi kebijakan.
  5. Manajer Program Pembangunan Keluarga: Bekerja di lembaga pemerintah, LSM, atau lembaga internasional, merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi program-program pembangunan keluarga, seperti pelatihan keterampilan, program perencanaan keluarga, dan program pendidikan anak.
  6. Pegawai Pemerintah: Bekerja di departemen pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan kesejahteraan sosial, pendidikan, atau urusan keluarga, membantu merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan keluarga.
  7. Konselor Pendidikan: Bekerja di sekolah atau pusat konseling sebagai konselor pendidikan, membantu siswa dan orang tua dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan dan keluarga.
  8. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di Organisasi Pendidikan: Bekerja di institusi pendidikan sebagai manajer SDM, bertanggung jawab atas pengelolaan staf dan program-program pelatihan yang mendukung kesejahteraan staf dan keluarga mereka.
  9. Pengusaha Kesejahteraan Keluarga: Mendirikan bisnis atau lembaga yang menyediakan layanan kesejahteraan keluarga, seperti pusat pelatihan keterampilan, lembaga konseling keluarga, atau agensi penyaluran pekerjaan.
  10. Penulis atau Kolumnis Kesejahteraan Keluarga: Menulis buku, artikel, atau kolom kesejahteraan keluarga di media cetak atau online, memberikan informasi, tips, dan saran kepada masyarakat tentang bagaimana memperbaiki kualitas hidup keluarga.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah (Semarang) A Detail
Universitas Negeri Padang Sumatera Barat (Padang) A Detail
Universitas Negeri Makassar Sulawesi Selatan (Makassar) A Detail
Universitas Negeri Jakarta Jakarta (Jakarta Timur) Unggul Detail
Universitas Syiah Kuala Aceh (Banda Aceh) A Detail
Universitas Negeri Manado Sulawesi Utara (Minahasa) B Detail
Universitas Pendidikan Ganesha Bali (Buleleng) A Detail
Universitas Pendidikan Indonesia Jawa Barat (Bandung) A Detail
Universitas Dhyana Pura Bali (Badung) B Detail
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Jawa Timur (Surabaya) B Detail
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (Yogyakarta) B Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya