Psikologi Profesi</li> Ilmu Kesehatan Ilmu Psikologi
Psikologi Profesi
No. Prodi A0366
Tingkat Prodi Psikologi Profesi (S2)
Strata S2
Gelar Magister Psikologi, Psikolog
Singkatan Gelar M.Psi, Psikolog
Rumpun Ilmu Kesehatan
Sub rumpun Ilmu Psikologi

Program Studi Psikologi Profesi (S2) biasanya dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi psikolog yang berlisensi dan memenuhi persyaratan praktik di berbagai konteks, seperti psikologi klinis, konseling, atau industri. Di program studi ini, siswa akan belajar tentang berbagai aspek psikologi praktis yang berkaitan dengan penerapan ilmu psikologi dalam situasi nyata. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dipelajari di Program Studi Psikologi Profesi (S2):

  1. Asesmen Psikologi: Siswa akan belajar teknik dan metode asesmen psikologis untuk mengevaluasi individu dalam berbagai konteks, termasuk asesmen klinis, asesmen kepribadian, dan asesmen psikologis lainnya.
  2. Konseling dan Terapi: Materi ini mencakup berbagai pendekatan dan teknik konseling dan terapi yang digunakan dalam pengobatan masalah kesehatan mental dan emosional. Siswa akan belajar bagaimana melakukan konseling individual, keluarga, dan kelompok.
  3. Etika Profesional: Kode etik dan standar praktik psikolog akan diajarkan, serta komitmen terhadap praktik psikologis yang etis dan berkelanjutan.
  4. Hukum dan Peraturan Psikologi: Siswa akan memahami kerangka hukum yang mengatur praktik psikolog, termasuk persyaratan lisensi dan kewajiban etik.
  5. Psikopatologi: Studi tentang gangguan mental, diagnosis, dan penanganan masalah kesehatan mental akan menjadi bagian penting dari program studi.
  6. Psikologi Klinis: Pemahaman mendalam tentang psikologi klinis, yang melibatkan penilaian, diagnosis, dan pengobatan masalah mental dan emosional.
  7. Psikologi Anak dan Remaja: Bagi mereka yang ingin bekerja dengan anak dan remaja, program studi ini akan mencakup topik yang berkaitan dengan perkembangan anak dan remaja, serta masalah yang mungkin muncul dalam kelompok usia ini.
  8. Psikologi Keluarga dan Pasangan: Materi ini akan mencakup konseling keluarga dan pernikahan, serta hubungan interpersonal dalam keluarga.
  9. Psikologi Industri dan Organisasi: Jika program studi fokus pada psikologi industri dan organisasi, maka siswa akan mempelajari prinsip-prinsip psikologi yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, motivasi karyawan, dan pengembangan organisasi.
  10. Psikologi Kesehatan: Siswa akan belajar tentang bagaimana psikologi dapat berperan dalam promosi kesehatan, manajemen stres, dan penanganan masalah kesehatan kronis.
  11. Psikologi Sosial: Pengajaran tentang psikologi sosial mencakup pemahaman tentang perilaku sosial, interaksi kelompok, dan dampak sosial pada individu.
  12. Kemampuan Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi dengan individu dan kelompok dalam berbagai konteks adalah aspek penting dari program studi.
  13. Penelitian Psikologi: Siswa mungkin harus melakukan penelitian independen atau proyek penelitian dalam bidang psikologi tertentu.

Program Studi Psikologi Profesi (S2) sering kali mempersiapkan lulusan untuk menghadapi ujian lisensi atau sertifikasi yang diperlukan untuk berpraktik sebagai psikolog berlisensi. Selain itu, mereka dapat memasuki berbagai bidang, termasuk psikologi klinis, konseling, manajemen sumber daya manusia, psikologi pendidikan, dan lainnya. Persyaratan dan kurikulum program dapat bervariasi tergantung pada universitas atau lembaga yang menawarkan program studi tersebut.

Lulusan Program Studi Psikologi Profesi (S2) memiliki beragam peluang karir di berbagai sektor yang memerlukan keahlian psikologi terapan. Program ini dirancang untuk mempersiapkan individu menjadi psikolog yang berlisensi dan memiliki keterampilan praktis dalam berbagai bidang psikologi. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin tersedia bagi lulusan Program Studi Psikologi Profesi (S2):

  1. Psikolog Klinis: Bekerja dalam pengaturan kesehatan mental, baik di rumah sakit, klinik, atau praktek swasta. Mereka melakukan asesmen dan diagnosis masalah kesehatan mental, serta memberikan terapi dan konseling kepada pasien.
  2. Psikolog Konseling: Menyediakan konseling individu, keluarga, dan kelompok untuk membantu individu mengatasi masalah emosional, hubungan, dan pribadi.
  3. Psikolog Pendidikan: Bekerja di lembaga pendidikan untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam mengatasi masalah belajar, kesejahteraan emosional, dan pengembangan akademik.
  4. Psikolog Industri dan Organisasi: Terlibat dalam manajemen sumber daya manusia, rekruitmen, pengembangan karyawan, serta meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan dalam lingkungan kerja.
  5. Psikolog Sumber Daya Manusia: Fokus pada manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, termasuk seleksi dan penempatan karyawan, manajemen kinerja, dan pengembangan karyawan.
  6. Psikolog Kesehatan: Bekerja di pengaturan kesehatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan fisik dan mental serta merancang program kesehatan yang efektif.
  7. Psikolog Konsultasi: Menawarkan konsultasi kepada organisasi, lembaga pendidikan, atau lembaga pemerintah dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan psikologi, seperti manajemen konflik, evaluasi program, dan pengembangan kebijakan.
  8. Psikolog Forensik: Bekerja di bidang hukum, memberikan ahli pendapat tentang kasus-kasus hukum yang melibatkan psikologi, seperti penilaian kompetensi hukum, penilaian risiko, dan pemulihan korban.
  9. Psikolog Olahraga: Berfokus pada konseling dan dukungan psikologis untuk atlet dan tim olahraga, membantu mereka mencapai kinerja tertinggi dan mengatasi tekanan kompetisi.
  10. Psikolog Klinik anak dan Remaja: Spesialis dalam membantu anak-anak dan remaja mengatasi masalah emosional dan perilaku, serta memberikan dukungan kepada keluarga mereka.
  11. Psikolog Gerontologi: Bekerja dengan populasi lanjut usia untuk membantu mereka mengatasi masalah yang berkaitan dengan penuaan, seperti isolasi sosial, depresi, dan demensia.
  12. Psikolog Kesejahteraan Masyarakat: Terlibat dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program pencegahan kecanduan, kampanye kesehatan masyarakat, dan bimbingan pendidikan.
  13. Psikolog Spesialis: Beberapa lulusan mungkin memilih untuk menjadi spesialis dalam bidang tertentu, seperti psikologi anak, psikologi trauma, atau psikologi klinis lainnya.

 

Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Katolik Soegijapranata Jawa Tengah (Semarang) A Detail
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta (Jakarta Selatan) A Detail
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Sleman) A Detail
Universitas Indonesia Jawa Barat (Depok) A Detail
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (Sleman) Unggul Detail
Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara (Medan) A Detail
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jawa Timur (Surabaya) A Detail
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Yogyakarta) A Detail
Universitas Airlangga Jawa Timur (Surabaya) A Detail
Universitas Gunadarma Jakarta (Jakarta Barat) A Detail
Universitas Mercu Buana Yogyakarta Yogyakarta (Bantul) B Detail
Universitas Padjadjaran Jawa Barat (Sumedang) A Detail
Universitas Islam Bandung Jawa Barat (Bandung) A Detail
Universitas Kristen Maranatha Jawa Barat (Bandung) baiksekali Detail
Universitas Muhammadiyah Malang Jawa Timur (Malang) Unggul Detail
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jawa Tengah (Surakarta) A Detail
Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta (Jakarta Pusat) B Detail
Universitas Surabaya Jawa Timur (Surabaya) A Detail
Universitas Tarumanagara Jakarta (Jakarta Barat) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya