Parasitologi Dan Entomologi Kesehatan</li> Ilmu Kesehatan Ilmu Kesehatan Umum
Parasitologi Dan Entomologi Kesehatan
No. Prodi A0242
Tingkat Prodi Parasitologi Dan Entomologi Kesehatan (S3)
Strata S3
Gelar Doktor
Singkatan Gelar Dr
Rumpun Ilmu Kesehatan
Sub rumpun Ilmu Kesehatan Umum

Program Studi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan (S3) adalah program pendidikan tingkat doktoral yang berfokus pada studi tentang parasit dan serangga yang terkait dengan kesehatan manusia. Program ini bertujuan untuk menghasilkan para ahli yang memiliki pemahaman mendalam tentang parasitologi dan entomologi kesehatan serta kemampuan untuk melakukan penelitian lanjutan di bidang ini. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang biasanya dipelajari dalam Program Studi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan (S3):

  1. Dasar-dasar Parasitologi: Studi tentang berbagai jenis parasit, siklus hidupnya, dan dampaknya pada kesehatan manusia. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang organisme parasit seperti protozoa, cacing, dan mikroorganisme lainnya.
  2. Dasar-dasar Entomologi Kesehatan: Memahami serangga yang berkaitan dengan kesehatan manusia, termasuk vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, kutu, dan kutu buku. Ini mencakup studi tentang biologi, ekologi, dan perilaku serangga ini.
  3. Epidemiologi Penyakit Tular Vektor: Studi tentang penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor dan cara mengendalikan penyakit-penyakit ini. Ini termasuk pemahaman tentang pola penyebaran penyakit, faktor risiko, dan strategi pencegahan.
  4. Imunologi Parasit: Memahami bagaimana tubuh manusia merespons parasit dan serangga yang menyebabkan penyakit, serta upaya untuk mengembangkan vaksin dan terapi.
  5. Teknik Laboratorium: Pelatihan dalam teknik laboratorium untuk mendeteksi dan mengidentifikasi parasit dan serangga vektor penyakit, termasuk teknik mikroskopi, biologi molekuler, dan kultur parasit.
  6. Kontrol Vektor: Studi tentang strategi dan metode untuk mengendalikan populasi vektor penyakit, seperti program pengendalian nyamuk yang mencakup fogging dan penggunaan insektisida.
  7. Ekologi Parasit dan Serangga: Pemahaman tentang interaksi parasit dan serangga dengan inangnya dan bagaimana faktor lingkungan memengaruhi penyebaran penyakit.
  8. Penelitian Lapangan: Pelatihan dalam desain penelitian lapangan, pengumpulan data, dan analisis data untuk penelitian dalam bidang parasitologi dan entomologi kesehatan.
  9. Biostatistik: Pemahaman tentang metode statistik yang digunakan dalam penelitian epidemiologi dan kesehatan masyarakat.
  10. Kesehatan Masyarakat: Studi tentang kesehatan masyarakat dan bagaimana pengetahuan tentang parasitologi dan entomologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
  11. Etika Penelitian: Memahami etika dalam penelitian ilmiah, termasuk perlindungan hak-hak subjek penelitian dan integritas penelitian.
  12. Penulisan Ilmiah dan Diseminasi Penelitian: Pelatihan dalam menulis laporan penelitian, makalah ilmiah, dan presentasi penelitian.
  13. Pengembangan Proyek Penelitian: Mahasiswa doktoral diharapkan untuk mengembangkan proyek penelitian independen yang berkontribusi pada pengetahuan dalam bidang parasitologi dan entomologi kesehatan.

Setelah menyelesaikan program ini, lulusan biasanya menjadi peneliti atau akademisi di perguruan tinggi atau lembaga penelitian, bekerja di departemen kesehatan masyarakat, atau terlibat dalam pekerjaan penelitian terkait kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Mereka juga dapat berkontribusi pada upaya pengendalian penyakit-penyakit yang ditularkan oleh vektor.

Lulusan dari Program Studi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan (S3) memiliki berbagai pilihan karier di berbagai sektor, terutama dalam penelitian, pengajaran, dan pekerjaan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan penyakit yang ditularkan oleh vektor. Berikut adalah proyeksi karir yang mungkin bagi lulusan program ini:

  1. Peneliti Akademis: Bekerja di universitas atau lembaga penelitian sebagai peneliti akademis yang berfokus pada parasitologi dan entomologi kesehatan. Mereka dapat melakukan penelitian lanjutan, mengembangkan proyek-proyek penelitian, dan menerbitkan makalah ilmiah.
  2. Dosen Perguruan Tinggi: Menjadi dosen di universitas atau institusi pendidikan tinggi, memberikan kuliah, membimbing mahasiswa, dan terlibat dalam penelitian.
  3. Ahli Epidemiologi: Bekerja di departemen kesehatan masyarakat atau lembaga kesehatan lainnya untuk mengumpulkan dan menganalisis data epidemiologi terkait penyakit yang ditularkan oleh vektor. Mereka membantu merancang strategi pengendalian penyakit dan pemantauan kesehatan masyarakat.
  4. Spesialis Kesehatan Masyarakat: Terlibat dalam program-program kesehatan masyarakat yang berfokus pada pengendalian penyakit yang ditularkan oleh vektor. Mereka dapat bekerja dengan lembaga-lembaga kesehatan global, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
  5. Entomolog Kesehatan: Menjadi ahli entomologi kesehatan yang membantu dalam pengendalian populasi serangga vektor penyakit, seperti nyamuk, lalat, atau kutu. Mereka dapat bekerja di lembaga kesehatan publik atau lembaga penelitian.
  6. Konsultan Kesehatan: Memberikan konsultasi dalam bidang parasitologi dan entomologi kesehatan kepada lembaga kesehatan, organisasi nirlaba, atau perusahaan farmasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin atau obat-obatan untuk penyakit yang ditularkan oleh vektor.
  7. Kepala Laboratorium Penelitian: Memegang peran kepemimpinan di laboratorium penelitian yang fokus pada parasitologi dan entomologi kesehatan.
  8. Kepala Program Pengendalian Penyakit: Mengelola program pengendalian penyakit yang ditularkan oleh vektor di tingkat regional, nasional, atau global.
  9. Peneliti Swasta: Bekerja di industri swasta terkait kesehatan dan farmasi, terutama dalam penelitian dan pengembangan produk kesehatan dan obat-obatan.
  10. Konsultan Lingkungan: Menggunakan pengetahuan parasitologi dan entomologi untuk membantu dalam manajemen lingkungan yang berperan dalam penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor.
  11. Penyidik Klinis: Terlibat dalam uji klinis untuk pengembangan vaksin atau obat-obatan yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit yang ditularkan oleh vektor.
  12. Ahli Kesehatan Lingkungan: Memantau dan mengelola faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor, seperti air, sanitasi, dan pemantauan keberadaan serangga vektor.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Institut Pertanian Bogor Jawa Barat (Bogor) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya