Teknologi Kebumian Dan Lingkungan</li> Ilmu Teknik Teknologi Kebumian
Teknologi Kebumian Dan Lingkungan
No. Prodi A1381
Tingkat Prodi Teknologi Kebumian Dan Lingkungan (S3)
Strata S3
Gelar Doktor Teknik
Singkatan Gelar Dr.T
Rumpun Ilmu Teknik
Sub rumpun Teknologi Kebumian

Program studi Teknologi Kebumian dan Lingkungan tingkat doktor (S3) memiliki fokus pada pemahaman mendalam tentang ilmu bumi, lingkungan, dan teknologi yang terkait. Mahasiswa dalam program ini dapat memperoleh pengetahuan mendalam tentang bidang geologi, hidrologi, meteorologi, ilmu lingkungan, dan teknologi terkait lainnya. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang mungkin dipelajari dalam program Teknologi Kebumian dan Lingkungan tingkat doktor:

  1. Penelitian Ilmiah Mendalam: Mahasiswa akan belajar melakukan penelitian ilmiah mendalam dalam berbagai bidang seperti geologi, hidrologi, cuaca, dan ilmu lingkungan. Mereka akan memahami metode penelitian yang kompleks dan relevan dengan masalah kebumian dan lingkungan.
  2. Pemodelan dan Simulasi: Mahasiswa akan mempelajari teknik pemodelan dan simulasi untuk memahami perilaku bumi dan lingkungan dalam skenario yang berbeda. Ini melibatkan penggunaan perangkat lunak komputer dan teknologi terkini untuk memprediksi fenomena alam.
  3. Manajemen Sumber Daya Alam: Studi melibatkan pemahaman mendalam tentang manajemen sumber daya alam seperti air, tanah, mineral, dan energi. Mahasiswa akan mempelajari cara mengelola sumber daya ini dengan berkelanjutan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan manusia.
  4. Pengelolaan Bencana Alam: Mahasiswa akan memahami risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan badai. Mereka akan mempelajari strategi mitigasi, respons, dan pemulihan dalam menghadapi bencana semacam itu.
  5. Pengelolaan Lingkungan dan Keberlanjutan: Program ini akan menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Mahasiswa akan memahami kebijakan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan cara memitigasi dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan.
  6. Teknologi Ramah Lingkungan: Belajar tentang teknologi yang ramah lingkungan seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan teknologi pengurangan emisi karbon. Ini melibatkan pemahaman tentang teknologi terkini dalam mengurangi dampak lingkungan dan mempercepat transisi ke ekonomi berbasis rendah karbon.
  7. Konservasi dan Keanekaragaman Hayati: Pemahaman tentang pentingnya konservasi hayati dan perlunya menjaga keanekaragaman hayati di bumi. Ini melibatkan studi tentang ekosistem yang berbeda, keanekaragaman spesies, dan upaya konservasi.
  8. Etika dan Kebijakan Lingkungan: Selain aspek ilmiah, mahasiswa juga mungkin mempelajari etika dan kebijakan lingkungan. Ini melibatkan pertimbangan etika dalam pengambilan keputusan lingkungan serta analisis kebijakan publik dalam konteks perlindungan lingkungan.
  9. Penelitian Terapan dan Pengembangan Teknologi: Memahami cara menerapkan penelitian dan pengembangan teknologi dalam konteks kebumian dan lingkungan. Ini melibatkan penggunaan teknologi terbaru dalam pemantauan lingkungan, manajemen bencana, dan mitigasi dampak lingkungan.

Program studi ini dapat melibatkan kombinasi mata kuliah, penelitian, dan proyek-proyek lapangan yang mendalam. Siswa doktoral di bidang ini diharapkan untuk membuat kontribusi orisinal ke pengetahuan dalam bidang teknologi kebumian dan lingkungan melalui disertasi mereka.

Lulusan program doktor (S3) Teknologi Kebumian dan Lingkungan memiliki peluang karir yang luas dalam berbagai sektor yang berkaitan dengan keberlanjutan dan lingkungan. Beberapa proyeksi karir yang mungkin diambil oleh lulusan program ini meliputi:

  1. Akademisi dan Peneliti Senior: Bekerja sebagai dosen atau peneliti senior di perguruan tinggi, institusi penelitian, atau lembaga pemerintah yang berkaitan dengan ilmu kebumian dan lingkungan. Mereka dapat melakukan penelitian tingkat tinggi dan memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan pengetahuan dalam bidang ini.
  2. Konsultan Lingkungan: Bekerja di perusahaan konsultan lingkungan yang memberikan layanan penilaian dampak lingkungan, manajemen risiko, dan keberlanjutan kepada klien di berbagai sektor industri.
  3. Pegawai Pemerintah: Menjadi pejabat pemerintah atau konsultan kebijakan lingkungan di tingkat nasional atau lokal, membantu dalam pembuatan kebijakan dan regulasi lingkungan serta pelaksanaan program-program keberlanjutan.
  4. Manajer Proyek Lingkungan: Mengelola proyek-proyek lingkungan, termasuk proyek-proyek konservasi, pengelolaan sumber daya alam, atau proyek-proyek pengelolaan limbah.
  5. Pakar Manajemen Bencana: Bekerja dengan pemerintah, LSM, atau lembaga internasional dalam perencanaan dan manajemen bencana alam serta memitigasi dampak bencana pada lingkungan dan masyarakat.
  6. Pemimpin Organisasi Lingkungan: Memimpin organisasi nirlaba atau LSM yang berfokus pada pelestarian lingkungan, advokasi kebijakan lingkungan, atau pendidikan masyarakat tentang keberlanjutan.
  7. Penasehat Bisnis Berkelanjutan: Bekerja sebagai penasihat bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk membantu mereka mengadopsi praktik-praktik bisnis berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan dari operasi mereka.
  8. Pengembangan Teknologi Lingkungan: Terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi terbaru untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan teknologi pengurangan emisi.
  9. Pelatih dan Konsultan Keberlanjutan: Memberikan pelatihan dan konsultasi kepada organisasi, pemerintah, dan perusahaan swasta tentang strategi keberlanjutan dan cara mengurangi dampak lingkungan.
  10. Wirausaha: Mendirikan bisnis berbasis lingkungan, termasuk perusahaan energi terbarukan, bisnis daur ulang, atau layanan konsultan lingkungan.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan (Makassar) A Detail
Institut Teknologi Bandung Jawa Barat (Bandung) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya