Pengertian Fobia Sosial
05 August 2022
Pengertian gangguan kecemasan (Anxiety Disorder) adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas. Berikut akan dijelaskan lebih detail mengenai pengertian gangguan kecemasan (anxiety disorder) oleh para ahli. Silahkan disimak.
Pengertian gangguan kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, 2005). Kecemasan menjadi abnormal bila tingkatnya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila sepertinya datang tanpa ada penyebabnya yaitu, bila bukan merupakan respon terhadap perubahan lingkungan. Dalam bentuknya yang ekstrem, kecemasan dapat mengganggu fungsi kita sehari-hari.
Menurut Cervone (2012), kecemasan adalah mengenali bahwa suatu peristiwa yang dihadapi oleh seseorang berada diluar jangkauan kenyamanan pada sistem konstruk seseorang. Menurut Craig (dalam Indiyani 2006) Kecemasan dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang tidak tenang, rasa khawatir, atau ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas atau tidak diketahui.
Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya tinggi dan bersifat negatif dapat menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan (Gustiar, 2010).
Pengertian Gangguan Kecemasan menurut Greist dan Jeverson (dalam Maisaroh, 2011) adalah pengalaman manusiawi yang universal, suatu respon emosional yang tidak menyenangkan dan penuh kekhawatiran, suatu reaksi antisipatif serta rasa takut yang tidak terarah karena sumber ancaman atau pikiran tentang sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak terdefinisikan.
Atkinson (dalam Maisaroh, 2011) menyatakan kecemasan dapat timbul jika ego menghadapi ancaman impuls yang tidak dapat dikendalikan. Kecemasan tidak selalu berdasar atas kenyataan, tetapi dapat juga hanya berdasarkan imajinasi individu. Kecemasan yang tidak rasional ini biasanya disebabkan oleh ketakutan individu akan ketidakmampuan diri sendiri.
Kecemasan menurut Hawari (2002) adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi belum mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh dan perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas-batas normal (Candra et al. 2017).
Menurut Lazarus (dalam Maisaroh, 2011) kecemasan adalah manifestasi dari berbagai emosi yang bercampur baur, yang terjadi Ketika individu sedang mengalami tekanan perasaan yang tidak jelas obyeknya, tekanan-tekanan batin ataupun ketegangan mental yang menyebabkan individu kehilangan kemampuan penyesuaian diri.
Daradjat (dalam Maisaroh, 2011) membagi gejala kecemasan menjadi dua, yaitu gejala fisik dan gejala mental; sedangkan faktor yang mempengaruhi kecemasan menurut Muchlas terdiri atas lima faktor yaitu sosiokultural, kemajuan ilmu dan teknologi, pendidikan, nilai moral serta agama.
Pengertian Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah gangguan psikologis yang mencakup ketegangan motorik (bergetar, tidak dapat duduk tenang, tidak dapat bersantai); hiperaktivitas (pusing, jantung yang berdetak cepat dan juga berkeringat); dan harapan-harapan dan pikiran-pikiran. Gangguan kecemasan berbeda dari kecemasan sehari-hari yang mungkin kita alami. Kecemasan ini tidak dapat dikendalikan, tidak proporsional bila dibandingkan dengan bahaya nyata yang mungkin dihadapi, dan gangguan sehari-hari orang tersebut. Diperkirakan 40 juta orang dewasa Amerika diatas 18 tahun, atau sekitar 18.1% orang dari kelompok ini didiagnosis memiliki gangguan kecemasan dalam setiap tahunnya.
Saat ini telah tersedia beberapa alat ukur untuk mengidentifikasi gangguan kecemasan. Tes gangguan kecemasan telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang siap digunakan baik dalam bentuk akses layanan gratis maupun premium (berbayar).
Berikut adalah alat tes identifikasi gangguan kecemasan yang telah tersedia di NS Development yang siap anda gunakan.
1. Skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
Skala HARS adalah skala khusus untuk mengukur tingkat kecemasan yang telah tersedia secara online di NS Development, dan dapat diakses secara gratis. Skala ini terdiri dari 14 item yang akan mengecek kondisi kecemasanmu. Anda dapat menggunakan dan mengukur tingkat kecemasan dengan skala HARS langsung dengan klik tautan Skala HARS.
2. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Alat tes MMPI merupakan alat tes yang paling lengkap dalam mengungkap masalah-masalah psikologi. Tes ini mampu mengukur secara akurat dinamika kepribadian dan tingkat keparahannya. Tes MMPI adalah alat tes gangguan psikologis yang palin banyak digunakan oleh psikolog dan psikoater di Indonesia. Bahkan penggunaannya diperluas bukan hanya untuk mendeteksi gangguan psikologis, tetapi digunakan untuk proses rekrutment, seleksi karyawan, seleksi mahasiswa baru, maupun sebagai syarat untuk menempati jabatan-jabatan tertentu.
Tes MMPI tersedia secara online di NS Development. Anda dapat mengukuti tes MMPI di NS Development dengan klik tautan Tes MMPI Online.
Cervone, D., dan Lawrence A. P. (2012). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.
Hawari D. Stress, Depresi, dan Cemas. Jakarta: EGC; 2002.
Indiyani, Novita Eka., Listiara, Anita. 2006. Efektivitas Metode Pembelajaran Gotong royong (Cooperative Learning) untuk Menurunkan Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Pelajaran Matematika. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 1, 10-28.
Gustiar. (2010). Perbedaan Tingkat Kecemasan antara siswa kelas XII akselerasi dengan kelas XII regular MAN Malang 1 Tlongomas dalam menghadapi ujian nasional
Maisaroh, E. N., & Falah, F. (2011). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (UN). Proyeksi, Vol. 6 (2) 2011, 78-88.
Nevid, Jeffrey S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal edisi kelimaJilid 1. Jakarta: Erlangga.
Rencanakan karir sejak dini. Penentuan karir seyogyanya ditentukan sebelum mengambil Program Studi di Perguruan Tinggi. Keliru mengambil program studi, akan berdampak besar terhadap karir dan bahkan masa depanmu.
Dengan mengikuti program ini, kamu akan mengikuti psikotes dan bimbingan karir, dan mendapatkan resume hasil pemeriksaan psikologis sekaligus saran pengembangan karir dari Tim KONSELOR secara langsung.
Note: Diperuntukkan khusus siswa kelas 3 SMA atau yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Tentukan masa depanmu, dengan mengikuti program perencanaan karir !!!
05 August 2022
05 August 2022
06 August 2022
06 August 2022
06 August 2022
06 August 2022
10 August 2022
10 August 2022
18 August 2022
20 August 2022
06 September 2022
23 February 2023
24 February 2023
24 February 2023
25 February 2023
26 February 2023
28 February 2023
01 March 2023
27 April 2023
28 April 2023
28 April 2023
29 April 2023
29 April 2023
30 April 2023
01 May 2023
03 May 2023
16 May 2023
31 May 2023
02 June 2023
03 June 2023
04 June 2023
05 June 2023
11 June 2023
12 June 2023
12 June 2023
14 June 2023
15 June 2023
18 June 2023
04 July 2023
05 July 2023
05 July 2023
07 July 2023
07 July 2023
08 July 2023
09 July 2023
12 July 2023
13 July 2023
14 July 2023
18 July 2023
02 August 2023
02 August 2023
03 August 2023
03 August 2023
04 August 2023
04 August 2023
12 August 2023
Nilai dan Berikan Komentar