Sejarah Tes SPM
25 May 2022
Tes Intelegensi SPM (Standard Proggressive Matrices) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh J.C Raven pada tahun 1936 serta diterbitkan pertama kali di tahun 1938. SPM yang dijumpai di Indonesia yaitu hasil revisi pada tahun 1960. Tes SPM mengukur kecerdasan orang dewasa. Tes ini mengungkapkan faktor general (G faktor) atau kemampuan umum seseorang. Tes SPM digunakan secara individual atau klasikal dan waktu penyajian yang dibutuhkan 30 menit (Kumolohadi & Suseno, 2012).
Tes SPM memuat 60 soal yang didalamnya terbagi menjadi lima seri yaitu seri A, B, C, D dan E. Setiap seri terdiri dari 12 soal yang berbentuk gambar-gambar. Setiap soal terdiri dari satu gambar besar yang tidak lengkap dan terdapat pilihan jawaban untuk melengkapi gambar tersebut. Dalam penyajian tesnya, set A dan B menyediakan enam gambar kecil sebagai pilihan, sedangkan untuk set C, D, dan E, disediakan delapan pilihan. Penyusunan soal bertingkat dari soal yang mudah ke soal yang sukar.
Secara operasional, subjek diberi soal dan diminta memilih jawaban yang paling tepat serta ia dapat menuliskan jawabannya di lembar jawaban khusus yang telah disediakan. Didalam tes SPM terdapat soal seri A nomor 1 dan 2 sebagai contoh soal sehingga dalam pengerjaannya soal seri A nomor 1 dan 2 dikerjakan oleh subjek bersamaan dengan tester saat memberikan instruksi pengerjaan tes SPM. Subjek harus bekerja dengan cepat dan teliti pada saat tes dimulai sampai akhir tes (Kumolohadi & Suseno, 2012).
Pemberian skor dengan memperoleh nilai 1 untuk aitem soal yang dijawab benar dan memberi nilai 0 untuk jawaban yang tidak benar. Soal seri A nomor 1 dan 2 hanya digunakan sebagai contoh dan harus dipastikan benar sehingga secara teoritis range nilai akan bergerak dari 2 sampai dengan 60. Skor total adalah jumlah jawaban benar yang dapat dikerjakan oleh subjek yang kemudian akan diinterpretasikan secara normatif menurut norma penilaian tes SPM (Kumolohadi & Suseno, 2012).
Raven (dalam Kumolohadi & Suseno, 2012) menjelaskan bahwa tes SPM tidak memberikan skor berupa suatu angka IQ seseorang, melainkan dengan tingkatan (grade) intelegensi menurut besarnya skor total dan usia subjek. Tingkat intelegensi subjek dikelompokkan berdasarkan atas nilai persentil sebagai berikut:
SPM adalah alat tes yang lebih sederhana dan tugas yang diberikan juga lebih mudah. Namun melalui SPM, seseorang hanya dapat mengetahui kategorisasi atau tingkatan (grade) rata-rata dari intelegensinya (Kumolohadi & Suseno, 2012).
Saat ini, telah dikembangkan tes SPM Online oleh NS Development. Penggunaan Tes SPM Online dilengkapi dengan beragam fitur untuk mempermudah akses dengan tetap memperhatikan aspek validitas dan reliabilitas tes SPM.
Tes Intelegensi SPM mengukur kecerdasan orang dewasa. Tes ini mengungkapkan faktor general atau kemampuan umum seseorang SPM merupakan tes non verbal yang menyajikan soal-soal dengan menggunakan gambar-gambar yang berupa figur dan desain abstrak, Tes SPM memuat 60 soal yang didalamnya terbagi menjadi lima seri yaitu seri A, B, C, D dan E. Setiap seri terdiri dari 12 soal yang berbentuk gambar-gambar.
Â
Kumolohadi, Retno dan Suseno, Miftahun Ni’mah, 2012, Intelligenz Strutur Test dan Standard Progressive Matrices (Dari Konsep Inteligensi yang Berbeda Menghasilkan Tingkat Inteligensi yang Sama), Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol.1.
Rencanakan karir sejak dini. Penentuan karir seyogyanya ditentukan sebelum mengambil Program Studi di Perguruan Tinggi. Keliru mengambil program studi, akan berdampak besar terhadap karir dan bahkan masa depanmu.
Dengan mengikuti program ini, kamu akan mengikuti psikotes dan bimbingan karir, dan mendapatkan resume hasil pemeriksaan psikologis sekaligus saran pengembangan karir dari Tim KONSELOR secara langsung.
Note: Diperuntukkan khusus siswa kelas 3 SMA atau yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Tentukan masa depanmu, dengan mengikuti program perencanaan karir !!!
25 May 2022
29 January 2023
Nilai dan Berikan Komentar