Terapi Wicara</li> Ilmu Kesehatan Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Terapi Wicara
No. Prodi A0394
Tingkat Prodi Terapi Wicara (D-III)
Strata D-III
Gelar Ahlu madya terapi wicara
Singkatan Gelar A.Md.T.W
Rumpun Ilmu Kesehatan
Sub rumpun Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Program Studi Terapi Wicara (D-III) adalah program pendidikan yang bertujuan melatih calon terapis wicara yang kompeten dalam membantu individu yang mengalami gangguan komunikasi dan berbicara. Terapis wicara adalah profesional kesehatan yang membantu pasien mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, memfasilitasi pemulihan dari gangguan bicara dan bahasa, serta memberikan perawatan kepada individu dengan masalah komunikasi seperti gangguan bicara, autisme, gangguan aliran bicara, dan gangguan lainnya. Di bawah ini adalah gambaran umum materi yang dipelajari dalam Program Studi Terapi Wicara (D-III):

  1. Pengantar Terapi Wicara: Pemahaman tentang peran dan tanggung jawab terapis wicara dalam perawatan pasien dengan gangguan komunikasi dan berbicara.
  2. Anatomi dan Fisiologi Bicara: Pemahaman tentang struktur fisik sistem bicara, termasuk organ bicara, otak, dan sistem saraf yang terlibat dalam berbicara dan berkomunikasi.
  3. Pengembangan Bicara dan Bahasa: Studi tentang perkembangan bicara dan bahasa pada berbagai kelompok usia, dari anak-anak hingga dewasa.
  4. Evaluasi Komunikasi: Keterampilan dalam melakukan penilaian terhadap individu dengan gangguan komunikasi, termasuk pengukuran keterampilan komunikasi mereka.
  5. Penyusunan Rencana Perawatan: Pengembangan rencana perawatan individual yang mencakup teknik dan strategi untuk memperbaiki komunikasi dan berbicara pasien.
  6. Terapi Bicara dan Bahasa: Pelatihan dalam menyediakan terapi bicara dan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan pasien, termasuk penggunaan beragam teknik dan alat bantu.
  7. Gangguan Bicara dan Bahasa: Studi tentang berbagai jenis gangguan bicara dan bahasa, termasuk gangguan aliran bicara, disleksia, gangguan perkembangan bicara, dan gangguan lainnya.
  8. Gangguan Komunikasi pada Anak-anak: Pemahaman tentang gangguan komunikasi yang sering terjadi pada anak-anak, seperti autisme dan gangguan bicara perkembangan.
  9. Gangguan Komunikasi pada Dewasa: Studi tentang gangguan komunikasi yang dapat muncul pada dewasa, seperti stroke, cedera otak traumatis, atau degenerasi saraf.
  10. Komunikasi Alternatif dan Augmentatif: Pemahaman dan penggunaan alat bantu komunikasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras yang membantu individu yang tidak dapat berbicara secara verbal.
  11. Etika dalam Terapi Wicara: Memahami kode etik dalam praktik terapi wicara, hak pasien, dan privasi.
  12. Pendidikan Pasien dan Keluarga: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mereka tentang kondisi mereka dan rencana perawatan terapi wicara.
  13. Kasus Studi dan Praktikum: Melakukan studi kasus nyata dan praktikum klinis untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam memberikan terapi wicara.

Program Studi Terapi Wicara (D-III) bertujuan untuk melatih lulusan yang siap untuk membantu individu dengan gangguan komunikasi dan berbicara dalam memperbaiki kualitas hidup mereka. Terapis wicara bekerja di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, rumah sakit, klinik kesehatan, dan pusat rehabilitasi, dan berperan penting dalam membantu pasien mencapai kemampuan komunikasi yang lebih baik.

Lulusan Program Studi Terapi Wicara (D-III) memiliki peluang karir yang luas dalam bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya dalam membantu individu dengan gangguan komunikasi dan berbicara. Mereka adalah profesional kesehatan yang sangat diperlukan untuk membantu individu dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, yang mengalami kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang dapat diikuti oleh lulusan Program Studi Terapi Wicara (D-III):

  1. Terapis Wicara Klinis: Bekerja di rumah sakit, klinik kesehatan, pusat rehabilitasi, atau lembaga pendidikan untuk memberikan terapi wicara kepada individu dengan gangguan komunikasi dan berbicara.
  2. Terapis Wicara Pediatrik: Merawat anak-anak dengan gangguan bicara dan bahasa, autisme, gangguan perkembangan, dan masalah komunikasi lainnya.
  3. Terapis Wicara pada Dewasa: Merawat pasien dewasa dengan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kondisi seperti stroke, cedera otak traumatis, atau degenerasi saraf.
  4. Terapis Wicara di Sekolah: Bekerja di sekolah-sekolah untuk membantu anak-anak dengan gangguan komunikasi dalam mengatasi hambatan akademik dan sosial.
  5. Terapis Wicara Swasta: Membuka praktik terapi wicara swasta dan memberikan perawatan kepada pasien dengan beragam gangguan komunikasi.
  6. Pengembangan Program Terapi: Terlibat dalam merancang dan mengimplementasikan program terapi wicara yang efektif untuk populasi khusus, seperti anak-anak dengan autisme atau orang dewasa dengan gangguan degeneratif.
  7. Penelitian Terapi Wicara: Terlibat dalam penelitian ilmiah untuk mengembangkan praktik dan teknik terbaru dalam bidang terapi wicara.
  8. Manajemen Klinik Terapi Wicara: Mengelola klinik terapi wicara sendiri atau bekerja dalam manajemen klinik terapi wicara.
  9. Pengembangan Materi Pendidikan: Menjadi kontributor dalam pengembangan materi pendidikan atau buku teks terkait terapi wicara.
  10. Pendidik Terapi Wicara: Mengajar dalam program pendidikan terapi wicara atau memberikan pelatihan kepada staf medis dan pendidik.

Terapis wicara berperan penting dalam membantu individu dengan gangguan komunikasi mencapai potensi komunikasi mereka yang terbaik, memfasilitasi perkembangan bahasa dan bicara, serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Proyeksi karir lulusan Program Studi Terapi Wicara (D-III) mencakup berbagai peran dalam lingkup kesehatan, pendidikan, dan pelayanan masyarakat.

Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Akademi Terapi Wicara Jakarta Jakata (Jakarta Pusat) tidakterakreditasi Detail
Politeknik Al-Islam Bandung Bandung Jawa Barat (Bandung) C Detail
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Jawa Tengah (Surakarta) B Detail
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mercubaktijaya Padang Sumatera Barat (Padang) C Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya