Profesi Dokter Hewan
Profesi Dokter Hewan | |
No. Prodi | A0372 |
Tingkat Prodi | Profesi Dokter Hewan (Profesi) |
Strata | Profesi |
Gelar | dokter hewan |
Singkatan Gelar | Drh |
Rumpun | Ilmu Kedokteran |
Sub rumpun | Ilmu Kedokteran Spesialis |
Program Studi Profesi Dokter Hewan (Profesi) adalah program pendidikan tinggi yang diselenggarakan untuk mempersiapkan individu menjadi dokter hewan yang berkualifikasi. Dokter hewan memiliki peran penting dalam merawat kesehatan hewan, mencegah penyakit hewan, dan melindungi kesehatan manusia dari penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular antara hewan dan manusia). Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang mungkin dipelajari dalam program ini:
- Ilmu Dasar: Mahasiswa akan mempelajari ilmu dasar seperti biologi, kimia, fisika, dan matematika sebagai dasar pengetahuan yang diperlukan dalam praktek kedokteran hewan.
- Anatomi Hewan: Studi tentang struktur internal dan eksternal berbagai jenis hewan, termasuk mamalia, burung, reptil, dan hewan lainnya.
- Fisiologi Hewan: Pemahaman tentang fungsi fisiologis hewan, termasuk sistem pencernaan, pernapasan, peredaran darah, dan lainnya.
- Mikrobiologi: Studi tentang mikroorganisme yang memengaruhi kesehatan hewan dan dapat menyebabkan penyakit pada hewan.
- Farmakologi Veteriner: Pengetahuan tentang obat-obatan dan penggunaan obat-obatan dalam pengobatan hewan.
- Parasitologi Hewan: Studi tentang parasit dan penyakit yang disebabkan oleh parasit pada hewan.
- Kedokteran Hewan Pencegahan: Pemahaman tentang vaksinasi, sanitasi, dan tindakan pencegahan penyakit hewan.
- Kedokteran Hewan Diagnostik: Pemahaman tentang teknik diagnostik, termasuk pemeriksaan darah, pencitraan, dan tes laboratorium untuk mendiagnosis penyakit.
- Kedokteran Hewan Klinis: Pemahaman tentang diagnosis dan perawatan penyakit hewan, termasuk perawatan medis dan bedah.
- Bedah Hewan: Pemahaman tentang teknik bedah untuk berbagai jenis hewan.
- Kedokteran Hewan Hewan Kecil dan Besar: Perbedaan dalam perawatan hewan kecil, seperti hewan peliharaan, dan hewan besar, seperti ternak.
- Kedokteran Hewan Hewan Eksotis: Studi tentang perawatan dan pengobatan hewan eksotis, seperti reptil, burung, dan hewan peliharaan lainnya.
- Hewan dan Kesehatan Masyarakat: Peran dokter hewan dalam melindungi kesehatan manusia dari penyakit zoonosis.
- Etika Profesi Dokter Hewan: Pemahaman tentang etika dan kode etik dalam praktek dokter hewan.
- Manajemen Praktek Kedokteran Hewan: Keterampilan dalam manajemen operasional praktek dokter hewan atau rumah sakit hewan.
- Kepemimpinan dan Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi dengan pemilik hewan dan anggota tim medis dalam praktek dokter hewan.
- Kesehatan Masyarakat Veteriner: Pemahaman tentang peran dokter hewan dalam kesehatan masyarakat dan pengawasan produk hewan.
Program Studi Profesi Dokter Hewan (Profesi) umumnya mencakup teori dan praktik di berbagai disiplin ilmu untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi dokter hewan yang kompeten. Setelah menyelesaikan program ini, lulusan biasanya harus menjalani ujian lisensi untuk memenuhi syarat sebagai dokter hewan yang berlisensi. Karir dokter hewan melibatkan praktek klinis, penelitian, manajemen, dan pengawasan kesehatan hewan.
Lulusan Program Studi Profesi Dokter Hewan (Profesi) memiliki peluang karir yang beragam dalam bidang kedokteran hewan dan sektor terkait. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan program ini:
- Praktek Klinis Dokter Hewan: Buka praktek pribadi sebagai dokter hewan umum yang merawat berbagai jenis hewan peliharaan dan ternak.
- Spesialisasi dalam Bidang Tertentu: Melanjutkan pendidikan dan pelatihan untuk menjadi spesialis dalam bidang seperti bedah hewan, onkologi hewan, kedokteran gigi hewan, dan sebagainya.
- Kedokteran Hewan Eksotis: Merawat dan memeriksa hewan eksotis, seperti reptil, burung, dan hewan liar.
- Manajemen Klinik Hewan: Mengelola klinik hewan atau rumah sakit hewan, termasuk manajemen staf, pasien, dan operasional sehari-hari.
- Kesehatan Masyarakat Veteriner: Bekerja dengan lembaga kesehatan masyarakat atau badan kesehatan hewan untuk mengawasi penyakit zoonosis dan menjaga kesehatan masyarakat.
- Kesehatan Hewan Ternak: Merawat hewan ternak, termasuk diagnosa dan pengobatan penyakit hewan ternak.
- Kesehatan Hewan dan Keamanan Pangan: Terlibat dalam inspeksi dan pengawasan keamanan pangan yang melibatkan produk hewani.
- Konsultan Kesehatan Hewan: Memberikan konsultasi kepada peternak, pemilik hewan, dan lembaga terkait tentang masalah kesehatan hewan.
- Penelitian dan Pengembangan: Terlibat dalam penelitian ilmiah untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit hewan dan perawatan hewan.
- Kepala Dinas Kesehatan Hewan: Bekerja di instansi pemerintah untuk mengawasi kesehatan hewan dan kebijakan terkait.
- Pendidikan dan Pelatihan: Mengajar di perguruan tinggi atau lembaga pelatihan kedokteran hewan.
- Kesehatan Lingkungan: Terlibat dalam pemantauan kesehatan lingkungan, terutama yang terkait dengan hewan dan ekosistem.
- Manajemen Karantina Hewan: Memantau dan mengatur karantina hewan yang masuk atau keluar negara.
- Industri Farmasi Veteriner: Bekerja dalam industri farmasi yang memproduksi obat-obatan dan produk kesehatan hewan.
- Kepegawaian Hewan: Bekerja dengan agen kesejahteraan hewan atau LSM yang peduli tentang perlakuan hewan.
- Kesehatan Hewan Hutan: Terlibat dalam konservasi dan pemantauan kesehatan hewan liar.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Institut Pertanian Bogor | Jawa Barat (Bogor) | A | Detail |
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Hasanuddin | Sulawesi Selatan (Makassar) | A | Detail |
Universitas Syiah Kuala | Aceh (Banda Aceh) | A | Detail |
Universitas Udayana | Bali (Badung) | A | Detail |
Universitas Airlangga | Jawa Timur (Surabaya) | A | Detail |
Universitas Brawijaya Malang | Jawa Timur (Malang) | A | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya