Administrasi Rumah Sakit
Administrasi Rumah Sakit | |
No. Prodi | A0296 |
Tingkat Prodi | Administrasi Rumah Sakit (S1) |
Strata | S1 |
Gelar | Sarjana Kesehatan |
Singkatan Gelar | S.Kes. |
Rumpun | Ilmu Ekonomi |
Sub rumpun | Ilmu Manajemen |
Program Studi Administrasi Rumah Sakit (S1) dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola dan mengadministrasi rumah sakit atau lembaga kesehatan. Meskipun kurikulum dapat bervariasi antar perguruan tinggi, berikut adalah gambaran umum dari apa yang biasanya dipelajari dalam program ini:
- Manajemen Kesehatan: Mahasiswa akan mempelajari dasar-dasar manajemen kesehatan, termasuk prinsip-prinsip manajemen organisasi kesehatan, perubahan dalam sistem perawatan kesehatan, dan isu-isu etis dalam manajemen kesehatan.
- Administrasi Rumah Sakit: Ini mencakup topik-topik seperti perencanaan strategis rumah sakit, manajemen operasional, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, serta teknologi informasi dalam administrasi rumah sakit.
- Keuangan Kesehatan: Mahasiswa akan mempelajari manajemen keuangan dalam konteks pelayanan kesehatan, termasuk perencanaan anggaran, pembiayaan layanan kesehatan, serta aspek-aspek keuangan lainnya yang relevan.
- Hukum Kesehatan dan Etika: Ini melibatkan pemahaman aturan dan regulasi dalam sistem perawatan kesehatan, hak pasien, tanggung jawab etis, dan isu-isu hukum yang berkaitan dengan administrasi rumah sakit.
- Manajemen Sumber Daya Manusia: Ini mencakup manajemen tenaga kerja, pengembangan sumber daya manusia, rekrutmen, pemeliharaan staf medis dan non-medis, serta hubungan industri dalam konteks perawatan kesehatan.
- Manajemen Layanan Kesehatan: Mahasiswa akan memahami proses manajemen layanan kesehatan, termasuk manajemen mutu layanan, akreditasi rumah sakit, dan pengukuran kinerja.
- Kepemimpinan dan Negosiasi: Kemampuan kepemimpinan dalam lingkungan perawatan kesehatan, serta keterampilan negosiasi, sangat penting dalam administrasi rumah sakit. Ini melibatkan kepemimpinan tim dan penyelesaian konflik.
- Manajemen Keadaan Darurat dan Bencana: Mahasiswa akan mempelajari perencanaan dan manajemen dalam keadaan darurat dan bencana kesehatan.
- Teknologi Informasi Kesehatan: Penting untuk memahami penggunaan teknologi informasi dalam administrasi rumah sakit, termasuk pengelolaan basis data pasien, rekam medis elektronik, dan sistem informasi kesehatan.
- Riset Kesehatan: Ini mencakup pemahaman metodologi penelitian, analisis data kesehatan, dan aplikasi riset dalam perbaikan sistem perawatan kesehatan.
- Keamanan Pasien dan Kualitas Pelayanan: Memahami pentingnya keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan merupakan komponen penting dalam administrasi rumah sakit.
- Isu-Isu Kesehatan Global dan Multikultural: Mengingat peran globalisasi dalam kesehatan, mahasiswa juga akan mempelajari isu-isu multikultural dan global yang memengaruhi administrasi rumah sakit.
Lulusan Program Studi Administrasi Rumah Sakit (S1) dapat mengejar berbagai karir dalam manajemen dan administrasi rumah sakit, seperti manajer rumah sakit, manajer layanan kesehatan, manajer kualitas layanan kesehatan, analis kebijakan kesehatan, atau bekerja di bidang konsultasi kesehatan. Program ini membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk mengelola organisasi kesehatan dengan efisien dan efektif.
Lulusan Program Studi Administrasi Rumah Sakit (S1) memiliki beragam peluang karir di sektor kesehatan, manajemen, dan administrasi. Berikut ini adalah proyeksi beberapa karir yang dapat dikejar setelah menyelesaikan program ini:
- Manajer Rumah Sakit: Sebagai manajer rumah sakit, Anda akan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional rumah sakit, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas, dan layanan kesehatan. Anda akan memastikan bahwa rumah sakit berfungsi dengan efisien dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
- Manajer Layanan Kesehatan: Peran ini melibatkan manajemen berbagai layanan kesehatan, termasuk departemen klinis dan non-klinis. Anda akan bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan dalam organisasi.
- Manajer Mutu Layanan Kesehatan: Manajer mutu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Mereka akan mengembangkan dan mengawasi program-program untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien.
- Kepala Keuangan Rumah Sakit: Dalam peran ini, Anda akan mengelola aspek keuangan rumah sakit, termasuk perencanaan anggaran, pemantauan pengeluaran, dan negosiasi kontrak dengan penyedia layanan kesehatan atau perusahaan asuransi.
- Analis Kebijakan Kesehatan: Analis kebijakan bekerja di sektor publik atau swasta untuk menganalisis dan merumuskan kebijakan-kebijakan kesehatan. Mereka juga akan memantau perubahan dalam peraturan pemerintah yang memengaruhi industri kesehatan.
- Manajer Sumber Daya Manusia di Layanan Kesehatan: Peran ini melibatkan manajemen tenaga kerja di rumah sakit atau organisasi kesehatan, termasuk rekrutmen, pelatihan, pemeliharaan karyawan, dan manajemen konflik.
- Pengembang Sistem Informasi Kesehatan: Dalam era digital, penting untuk memiliki ahli sistem informasi kesehatan yang dapat merancang, mengelola, dan mengintegrasikan teknologi informasi dalam administrasi rumah sakit.
- Penyelia Layanan Kesehatan: Penyelia layanan kesehatan bertanggung jawab atas pengelolaan departemen klinis atau non-klinis di rumah sakit, memastikan bahwa layanan-layanan tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar kualitas.
- Peneliti Kesehatan: Lulusan juga dapat memilih untuk menjadi peneliti yang bekerja untuk universitas, institusi penelitian, atau organisasi kesehatan. Mereka akan melakukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu kesehatan dan manajemen rumah sakit.
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya