Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan | |
No. Prodi | A0428 |
Tingkat Prodi | Teknologi Pendidikan (S1) |
Strata | S1 |
Gelar | Sarjana Pendidikan |
Singkatan Gelar | S.Pd |
Rumpun | Ilmu Pendidikan |
Sub rumpun | Ilmu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan |
Program Studi Teknologi Pendidikan pada tingkat S1 adalah program pendidikan tinggi yang dirancang untuk mempersiapkan calon pendidik dan spesialis teknologi pendidikan. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami cara menggunakan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran, serta merancang solusi pendidikan yang inovatif dan berbasis teknologi. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dipelajari dalam Program Studi Teknologi Pendidikan (S1):
- Prinsip-prinsip Pendidikan: Memahami dasar-dasar teori dan filosofi pendidikan serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung tujuan pendidikan.
- Desain Instruksional: Memahami prinsip-prinsip desain instruksional untuk mengembangkan materi pembelajaran yang efektif.
- Pengembangan Konten E-Learning: Belajar merancang dan mengembangkan materi pembelajaran berbasis teknologi, seperti modul e-learning, video pembelajaran, dan konten digital lainnya.
- Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS): Mempelajari cara mengelola platform LMS untuk mengatur, mendistribusikan, dan mengukur hasil pembelajaran online.
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proyek pembelajaran.
- Penggunaan Teknologi dalam Kelas: Memahami cara mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran di kelas, termasuk penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak pendidikan.
- Evaluasi Pembelajaran: Belajar metode dan teknik evaluasi pembelajaran, termasuk evaluasi berbasis teknologi, untuk mengukur pencapaian siswa.
- Pembelajaran Kolaboratif Online: Memahami cara mendorong kolaborasi antara siswa dan guru dalam lingkungan pembelajaran online.
- Penggunaan Media Sosial dalam Pendidikan: Studi tentang penggunaan media sosial dan jejaring sosial untuk pendidikan dan komunikasi.
- Pembelajaran Mobile: Memahami cara mengembangkan aplikasi mobile dan konten pembelajaran yang dapat diakses melalui perangkat seluler.
- Pendidikan Daring dan Blended Learning: Memahami pendidikan daring (online) dan pendekatan pembelajaran terpadu (blended learning) yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka.
- Pembelajaran Berbasis Game (Game-based Learning): Memahami konsep dan praktik penggunaan permainan dan simulasi dalam pendidikan.
- Pengembangan Kurikulum Teknologi Pendidikan: Mengembangkan dan merancang kurikulum yang mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan.
- Manajemen Proyek Teknologi Pendidikan: Belajar cara merencanakan dan mengelola proyek implementasi teknologi pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan.
- Etika dan Keamanan Teknologi: Memahami isu-isu etika dan keamanan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Program Studi Teknologi Pendidikan (S1) mempersiapkan lulusan untuk berkarir sebagai spesialis teknologi pendidikan, desainer instruksional, pengembang konten e-learning, administrator LMS, konsultan pendidikan berbasis teknologi, atau pendidik yang mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Mereka juga dapat bekerja di lembaga pendidikan, perusahaan teknologi pendidikan, atau menjadi pengusaha dalam industri pendidikan berbasis teknologi.
Lulusan Program Studi Teknologi Pendidikan (S1) memiliki beragam peluang karir dalam berbagai sektor pendidikan dan teknologi. Mereka memiliki keterampilan dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan, merancang materi pembelajaran berbasis teknologi, dan mengelola lingkungan pembelajaran digital. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang dapat diikuti oleh lulusan program ini:
- Desainer Instruksional: Merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi materi pembelajaran berbasis teknologi, termasuk kursus online, modul e-learning, dan konten digital.
- Pengembang Konten E-Learning: Membuat konten pendidikan digital, termasuk video pembelajaran, simulasi, dan aplikasi pembelajaran.
- Administrator Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS): Bertanggung jawab atas manajemen dan pemeliharaan platform LMS yang digunakan oleh lembaga pendidikan.
- Pengembang Aplikasi Pendidikan: Mengembangkan aplikasi mobile atau perangkat lunak pendidikan yang mendukung pembelajaran di berbagai platform.
- Pengajar Teknologi Pendidikan: Mengajar kursus atau pelatihan yang berkaitan dengan teknologi pendidikan, baik di lembaga pendidikan formal maupun di perusahaan pelatihan.
- Koordinator Teknologi Pendidikan: Memegang peran koordinator program atau departemen yang fokus pada pengembangan teknologi pendidikan di lembaga pendidikan.
- Manajer Proyek Implementasi Teknologi Pendidikan: Merencanakan dan mengelola proyek implementasi teknologi pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan.
- Pengembang Kurikulum Berbasis Teknologi: Mengembangkan dan merancang kurikulum yang mengintegrasikan teknologi dalam berbagai mata pelajaran.
- Pengembang Game Edukasi: Membuat permainan pendidikan dan simulasi yang mendukung pembelajaran siswa.
- Pengusaha Teknologi Pendidikan: Memulai perusahaan atau usaha sendiri yang berfokus pada pengembangan produk atau layanan teknologi pendidikan.
- Peneliti Pendidikan Teknologi: Terlibat dalam penelitian tentang inovasi teknologi dalam pendidikan dan berkontribusi pada pengembangan praktik terbaik.
- Pengembang Materi Pembelajaran Berbasis Augmented dan Virtual Reality (AR/VR): Merancang pengalaman pembelajaran berbasis AR dan VR untuk sekolah atau perusahaan.
- Instruktur Pelatihan Daring: Mengajar pelatihan dan kursus online dalam berbagai subjek, termasuk penggunaan teknologi dalam pendidikan.
- Pendeta atau Koordinator Teknologi di Sekolah Keagamaan: Mengelola teknologi pendidikan dalam lingkungan sekolah keagamaan atau institusi keagamaan lainnya.
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya