Konseling Islam
Konseling Islam | |
No. Prodi | A0128 |
Tingkat Prodi | Konseling Islam (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Pendidikan |
Singkatan Gelar | M.Pd |
Rumpun | Ilmu Pendidikan |
Sub rumpun | Ilmu Kependidikan |
Program Studi Konseling Islam (S2) adalah program pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan individu dalam memberikan konseling dan dukungan psikologis dengan berlandaskan prinsip-prinsip Islam. Program ini menggabungkan unsur-unsur psikologi dengan nilai dan ajaran Islam. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang akan dipelajari dalam program studi ini
- Psikologi Islami: Memahami prinsip-prinsip psikologi dalam Islam, termasuk konsep jiwa (nafs), akal, dan emosi dalam kerangka keislaman.
- Konseling dalam Islam: Mempelajari teknik dan pendekatan konseling yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti mendengarkan, memberikan nasehat, dan mengarahkan klien.
- Etika dalam Konseling Islam: Memahami etika dalam praktik konseling Islam, termasuk prinsip-prinsip profesionalisme dan kerahasiaan.
- Konseling Keluarga dalam Islam: Mengkaji masalah-masalah yang sering dihadapi dalam keluarga berdasarkan pandangan Islam dan memberikan konseling yang sesuai.
- Konseling Perkawinan dalam Islam: Mempelajari pendekatan Islam dalam membantu pasangan memahami dan menyelesaikan masalah dalam perkawinan.
- Konseling Anak dan Remaja dalam Islam: Belajar tentang konseling anak dan remaja dengan mempertimbangkan nilai-nilai Islam.
- Konseling Krisis dalam Islam: Mengkaji penanganan krisis dan trauma dengan pendekatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
- Psikopatologi dalam Islam: Memahami gangguan mental dan penyakit jiwa dengan perspektif Islam.
- Konseling Kesehatan Mental dalam Islam: Memberikan dukungan kesehatan mental dengan mempertimbangkan nilai dan ajaran Islam.
- Kemampuan Konseling: Mengembangkan keterampilan konseling yang meliputi mendengarkan aktif, empati, dan memberikan nasehat dengan prinsip-prinsip Islam.
Program S2 Konseling Islam bertujuan untuk melatih para konselor yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dan dapat memberikan dukungan konseling dengan memadukan kebijaksanaan agama dalam praktik konseling. Lulusan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membantu individu dan komunitas Muslim dalam mengatasi berbagai tantangan kehidupan.
Lulusan Program Studi Konseling Islam (S2) memiliki peluang karir yang berkaitan dengan memberikan dukungan psikologis dengan berlandaskan nilai dan ajaran Islam. Beberapa opsi karir yang mungkin meliputi:
- Konselor Islam: Memberikan konseling kepada individu dan keluarga dengan berlandaskan nilai dan ajaran Islam.
- Konselor Kesehatan Mental dalam Konteks Islam: Bekerja di lembaga kesehatan mental untuk memberikan dukungan kesehatan mental yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
- Konselor Pendidikan Islam: Memberikan konseling dan dukungan kepada siswa di sekolah-sekolah agama.
- Konselor Pernikahan dan Keluarga dalam Konteks Islam: Memberikan konseling untuk membantu pasangan dan keluarga memahami dan menyelesaikan masalah dengan perspektif Islam.
- Konselor Anak dan Remaja dalam Konteks Islam: Memberikan konseling kepada anak dan remaja dengan mempertimbangkan nilai-nilai Islam.
- Konselor Pemuda dan Masyarakat: Terlibat dalam memberikan konseling kepada pemuda dan komunitas dalam konteks Islam.
- Konselor Spiritual: Memberikan dukungan spiritual dan konseling kepada individu dalam pencarian makna hidup dan pertumbuhan spiritual.
- Dosen atau Instruktur: Mengajar di lembaga pendidikan tinggi atau lembaga pelatihan dalam bidang konseling Islam.
- Penulis atau Peneliti: Menulis buku, artikel, atau penelitian tentang topik konseling Islam dan psikologi Islami.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Institut Agama Islam Negeri Batusangkar | Sumatera Barat (Tanah Datar) | baiksekali | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya