Bioetika
Bioetika | |
No. Prodi | A0310 |
Tingkat Prodi | Bioetika (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Science Bioetika |
Singkatan Gelar | M.Sc |
Rumpun | Ilmu Pendidikan |
Sub rumpun | Ilmu Pendidikan Sosial |
Program Studi Bioetika (S2) adalah program pascasarjana yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis isu-isu etika yang terkait dengan ilmu kehidupan, kesehatan, dan penelitian medis. Mahasiswa dalam program ini mempelajari berbagai aspek bioetika, termasuk konsep etika medis, hak pasien, etika penelitian klinis, etika dalam teknologi medis, dan banyak isu lainnya yang berkaitan dengan ilmu kehidupan. Berikut ini adalah gambaran umum tentang apa yang dipelajari dalam Program Studi Bioetika (S2):
- Dasar-dasar Etika Medis: Mahasiswa mempelajari prinsip-prinsip dasar etika medis, seperti prinsip otonomi, keadilan, tidak merugikan, dan manfaat. Mereka belajar bagaimana prinsip-prinsip ini diterapkan dalam konteks pelayanan kesehatan dan penelitian medis.
- Hak Pasien: Program ini membahas hak dan kewajiban pasien, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang memadai, mendapatkan pengobatan yang layak, dan membuat keputusan medis sendiri.
- Etika dalam Penelitian Medis: Mahasiswa memahami aspek etika penelitian medis, termasuk persetujuan informiran, hak privasi, dan etika dalam eksperimen manusia.
- Etika dalam Teknologi Kesehatan: Program ini juga mencakup etika dalam penggunaan teknologi medis, seperti penggunaan jaringan syaraf buatan (artificial neural networks), robot bedah, rekayasa genetika, dan terapi gen.
- Etika dalam Keputusan Akhir Hidup: Mahasiswa belajar tentang isu-isu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan akhir hidup, seperti perawatan paliatif, eutanasia, dan hak untuk mati.
- Bioetika Global dan Multikultural: Program ini juga mempertimbangkan perspektif multikultural dalam bioetika dan isu-isu bioetika global, seperti distribusi sumber daya kesehatan global, uji klinis di negara-negara berkembang, dan isu-isu bioetika terkait perubahan iklim dan lingkungan.
- Kode Etik dan Hukum Medis: Mahasiswa memahami peran kode etik profesi medis dan peraturan hukum dalam praktik kesehatan dan penelitian medis.
- Bioetika Khusus: Program Studi Bioetika (S2) mungkin juga menawarkan mata kuliah yang fokus pada isu-isu bioetika khusus, seperti bioetika reproduksi, etika kedokteran forensik, bioetika pediatri, dan lain-lain.
- Penelitian dan Metode Kualitatif: Mahasiswa mungkin diajarkan metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam bioetika untuk menganalisis masalah-masalah etika dalam situasi praktik.
- Diskusi Kasus: Seringkali, program ini melibatkan diskusi kasus etika, di mana mahasiswa mempertimbangkan dan mendiskusikan skenario-skenario yang berhubungan dengan isu-isu etika medis.
Lulusan Program Studi Bioetika (S2) dapat mengejar karir dalam berbagai bidang, termasuk sebagai konsultan etika medis, peneliti etika medis, atau anggota komite etika di rumah sakit dan lembaga kesehatan. Mereka juga dapat bekerja di organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu-isu kesehatan dan etika, serta lembaga pemerintah yang mengatur praktik kesehatan dan penelitian medis.
Lulusan dari Program Studi Bioetika (S2) memiliki beragam peluang karir yang relevan dengan pemahaman mendalam tentang etika dalam konteks ilmu kehidupan, kesehatan, dan penelitian medis. Di bawah ini adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin relevan bagi lulusan Program Studi Bioetika (S2):
- Konsultan Etika Medis: Lulusan S2 Bioetika dapat bekerja sebagai konsultan etika medis di rumah sakit, lembaga kesehatan, atau organisasi penelitian medis. Mereka membantu dokter, perawat, pasien, dan keluarga dalam menghadapi dilema etika, memberikan panduan etika dalam pengambilan keputusan medis, dan mengelola isu-isu etika yang muncul dalam perawatan pasien dan penelitian.
- Peneliti Etika Medis: Sebagai peneliti etika medis, lulusan dapat terlibat dalam studi-studi yang berkaitan dengan isu-isu etika medis terkini, seperti persetujuan informiran, hak pasien, dan implikasi etika dari perkembangan teknologi medis. Mereka dapat bekerja di universitas, institusi penelitian, atau lembaga pemerintah.
- Anggota Komite Etika: Banyak rumah sakit, lembaga medis, dan organisasi penelitian memiliki komite etika. Lulusan S2 Bioetika bisa menjadi anggota komite etika yang membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memberikan panduan terkait isu-isu etika yang timbul di lembaga tersebut.
- Pengajar dan Pelatih: Beberapa lulusan S2 Bioetika memilih untuk berkarir sebagai pengajar atau pelatih di perguruan tinggi, sekolah kedokteran, atau lembaga pendidikan lainnya. Mereka dapat mengajar mata pelajaran terkait etika medis, penelitian, atau etika ilmu kehidupan.
- Konsultan Hukum Kesehatan: Beberapa lulusan Bioetika memilih untuk mengejar karir dalam konsultasi hukum kesehatan. Mereka membantu dalam kasus hukum yang berkaitan dengan etika medis, hak pasien, atau masalah hukum kesehatan lainnya.
- Penasehat Kesehatan Publik: Lulusan Bioetika dapat bekerja sebagai penasehat di lembaga kesehatan publik atau lembaga nirlaba yang berfokus pada isu-isu kesehatan masyarakat dan etika. Mereka bisa memberikan pandangan etika dalam perumusan kebijakan kesehatan dan isu-isu sosial.
- Penulis dan Jurnalis Medis: Orang dengan latar belakang dalam bioetika bisa menjadi penulis lepas, jurnalis kesehatan, atau penulis buku yang mengeksplorasi isu-isu etika medis dalam cara yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum.
- Manajer Program Etika: Beberapa rumah sakit dan organisasi kesehatan memiliki manajer program etika yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola program etika yang melibatkan pelatihan, pendidikan, dan perubahan kebijakan.
- Penasihat Organisasi Non-Pemerintah: Organisasi non-pemerintah (NGO) yang bekerja dalam bidang kesehatan dan bioetika sering memerlukan penasehat yang memiliki pemahaman etika yang kuat.
- Konsultan Bisnis Kesehatan: Beberapa lulusan S2 Bioetika dapat memanfaatkan pengetahuan mereka untuk bekerja sebagai konsultan di industri kesehatan, membantu perusahaan dan organisasi bisnis menghadapi isu-isu etika yang berkaitan dengan produk, layanan, dan kebijakan.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya