Ilmu Kedokteran Klinis
Ilmu Kedokteran Klinis | |
No. Prodi | A0376 |
Tingkat Prodi | Ilmu Kedokteran Klinis (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Biomedik |
Singkatan Gelar | M.Biomed. |
Rumpun | Ilmu Kedokteran |
Sub rumpun | Ilmu Kedokteran (Akademik) |
Program Studi Ilmu Kedokteran Klinis (S2) adalah program pascasarjana yang dirancang untuk memberikan pendidikan tingkat lanjut dalam ilmu kedokteran klinis. Program ini ditujukan untuk para dokter yang sudah memiliki pendidikan dasar dalam kedokteran dan ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan klinis mereka. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang mungkin dipelajari dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Klinis (S2):
- Diagnostik Klinis: Studi mendalam tentang teknik diagnostik yang digunakan dalam kedokteran, termasuk pemeriksaan fisik, interpretasi hasil laboratorium, penggunaan alat diagnostik medis, dan pencitraan medis seperti radiologi dan tomografi.
- Ilmu Biomedis: Pemahaman mendalam tentang ilmu-ilmu biomedis yang mendasari praktik kedokteran, termasuk anatomi, fisiologi, patologi, farmakologi, dan mikrobiologi.
- Penyakit dan Gangguan Medis: Studi tentang berbagai penyakit dan gangguan medis, termasuk penyebab, gejala, diagnosa, dan metode pengobatan yang relevan.
- Manajemen Pasien: Pelatihan dalam merencanakan perawatan pasien, merancang program pengobatan, serta mengelola dan memantau perjalanan perawatan pasien.
- Farmakologi Klinis: Studi tentang obat-obatan dan penggunaan mereka dalam pengobatan pasien, termasuk dosis yang tepat, efek samping, dan interaksi obat.
- Prosedur Medis: Pemahaman tentang berbagai prosedur medis, baik yang bersifat invasif maupun non-invasif, yang digunakan dalam diagnosis dan pengobatan.
- Keterampilan Klinis: Pengembangan keterampilan klinis seperti pemeriksaan fisik yang cermat, komunikasi dengan pasien, dan catatan medis yang akurat.
- Etika Kedokteran: Memahami prinsip-prinsip etika kedokteran, termasuk hak pasien, kerahasiaan medis, dan tindakan medis yang etis.
- Penelitian Kedokteran: Pengembangan keterampilan penelitian yang diperlukan untuk merancang, melaksanakan, dan menganalisis penelitian ilmiah dalam kedokteran.
- Kesehatan Masyarakat: Pemahaman tentang isu-isu kesehatan masyarakat dan peran dokter dalam mempromosikan kesehatan masyarakat.
- Manajemen Praktik Kedokteran: Studi tentang aspek manajemen praktik kedokteran, termasuk administrasi, kebijakan, dan manajemen sumber daya.
- Teknologi Kedokteran: Pengetahuan tentang perkembangan terbaru dalam teknologi kedokteran, termasuk sistem informasi medis, perangkat medis canggih, dan telemedicine.
- Kedokteran Gigi: Bagi mereka yang memiliki latar belakang kedokteran gigi, program S2 dapat mencakup studi lanjutan dalam ilmu kedokteran gigi.
- Kedokteran Forensik: Pengenalan kepada bidang kedokteran forensik yang berkaitan dengan pemeriksaan mayat dan identifikasi penyebab kematian.
Program Studi Ilmu Kedokteran Klinis (S2) dirancang untuk mempersiapkan para dokter untuk peran yang lebih mendalam dalam diagnosis, pengobatan, dan manajemen perawatan pasien. Lulusan program ini biasanya mengejar karir klinis yang mencakup praktik klinis, penelitian medis, pengajaran, manajemen kesehatan, atau berbagai spesialisasi dalam bidang kedokteran.
Lulusan Program Studi Ilmu Kedokteran Klinis (S2) memiliki banyak peluang karir di berbagai bidang dalam dunia kedokteran. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan program ini:
- Dokter Spesialis: Lulusan S2 dapat mengejar pendidikan lebih lanjut dan menjadi dokter spesialis dalam bidang seperti kardiologi, onkologi, ortopedi, bedah, neurologi, psikiatri, dan banyak lagi.
- Dokter Umum: Banyak lulusan S2 memilih untuk tetap menjadi dokter umum dan memberikan perawatan medis dasar kepada pasien di pusat kesehatan masyarakat atau praktik swasta.
- Penelitian Kedokteran: Karir di penelitian medis memungkinkan lulusan untuk melakukan penelitian ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu medis dan berkontribusi pada penemuan baru dalam pengobatan dan perawatan medis.
- Pendidikan Kedokteran: Lulusan dapat mengajar di sekolah kedokteran atau menjadi instruktur klinis, berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan calon dokter.
- Manajemen Kesehatan: Terlibat dalam manajemen fasilitas kesehatan, administrasi rumah sakit, atau manajemen program kesehatan.
- Kedokteran Forensik: Bekerja dalam pemeriksaan mayat dan identifikasi penyebab kematian dalam bidang kedokteran forensik.
- Manajemen Risiko Kesehatan: Mengkaji risiko kesehatan di berbagai pengaturan seperti asuransi kesehatan atau perusahaan yang memerlukan manajemen risiko kesehatan.
- Konsultan Medis: Memberikan nasihat medis kepada organisasi, perusahaan, atau lembaga yang memerlukan wawasan medis.
- Industri Farmasi: Bekerja untuk perusahaan farmasi dalam penelitian klinis, pengembangan obat-obatan, atau kebijakan farmasi.
- Telemedicine: Bekerja dalam layanan telemedicine yang menghubungkan pasien dan dokter melalui teknologi komunikasi.
- Kesehatan Mental: Mengkhususkan diri dalam psikiatri atau psikoterapi untuk memberikan perawatan kesehatan mental.
- Perawatan Kesehatan Alternatif: Mempelajari dan memberikan perawatan kesehatan alternatif seperti akupunktur, terapi herbal, atau holistik.
- Kesehatan Global: Bekerja dalam organisasi internasional atau lembaga bantuan kesehatan global untuk membantu masyarakat di negara-negara berkembang.
- Kesehatan Masyarakat: Terlibat dalam promosi kesehatan masyarakat, perencanaan program kesehatan, atau penelitian epidemiologi.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Sumatera Utara | Sumatera Utara (Medan) | A | Detail |
Universitas Airlangga | Jawa Timur (Surabaya) | A | Detail |
Universitas Prima Indonesia | Sumatera Utara (Medan) | B | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya