Ilmu Kedokteran Gigi
Ilmu Kedokteran Gigi | |
No. Prodi | A0378 |
Tingkat Prodi | Ilmu Kedokteran Gigi (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Kedokteran Gigi |
Singkatan Gelar | M.K.G |
Rumpun | Ilmu Kedokteran |
Sub rumpun | Ilmu Kedokteran Gigi (Akademik) |
Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi (S2) adalah program pascasarjana yang dirancang untuk memberikan pendalaman ilmu kedokteran gigi setelah menyelesaikan program sarjana di bidang kedokteran gigi. Program ini dapat bervariasi antar universitas, tetapi umumnya mencakup berbagai aspek ilmu kedokteran gigi yang lebih lanjut. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang biasanya dipelajari dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi (S2):
- Biomedis dan Ilmu Kesehatan: Pemahaman mendalam tentang ilmu-ilmu biomedis yang mendasari praktik kedokteran gigi, termasuk anatomi, fisiologi, histologi, dan patologi.
- Diagnostik: Pemahaman tentang teknik diagnostik yang digunakan dalam kedokteran gigi, seperti pemeriksaan fisik, radiografi, dan penilaian klinis.
- Pencegahan dan Kesehatan Gigi: Studi tentang pencegahan penyakit gigi, promosi kesehatan gigi, dan perawatan preventif seperti pengecatan fluor, penyikatan gigi, dan perawatan segel.
- Perawatan Gigi Umum: Pemahaman tentang perawatan gigi umum seperti penambalan gigi, pencabutan gigi, dan perawatan akar.
- Restorasi Gigi: Belajar teknik restorasi gigi yang mencakup penggunaan bahan restoratif, teknik restorasi estetis, dan pemahaman tentang penempatan prostesis gigi.
- Bedah Mulut dan Maksilofasial: Pelatihan dalam prosedur bedah mulut dan maksilofasial, termasuk ekstraksi gigi bungsu, pembedahan ortognatik, dan penanganan cedera.
- Ortodonti: Pemahaman tentang diagnosis dan perawatan masalah gigi dan rahang dengan perangkat ortodontik.
- Prostodonti: Studi tentang pembuatan dan penempatan gigi tiruan seperti gigi palsu, jembatan gigi, dan implan gigi.
- Endodonti: Pemahaman tentang pengobatan saluran akar gigi dan teknik perawatan gigi yang rusak.
- Periodonti: Studi tentang perawatan penyakit gusi dan jaringan pendukung gigi.
- Ilmu Material Gigi: Pemahaman tentang bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi, termasuk komposit, porselen, dan logam.
- Manajemen Praktik: Studi tentang manajemen praktik kedokteran gigi, termasuk etika, hukum, dan aspek bisnis.
- Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Gigi: Pemahaman tentang isu-isu kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan kedokteran gigi, serta peran kedokteran gigi dalam masyarakat.
- Penelitian Kedokteran Gigi: Pengembangan keterampilan penelitian dan partisipasi dalam proyek penelitian dalam kedokteran gigi.
- Kedokteran Gigi Anak: Studi tentang perawatan gigi anak-anak dan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan gigi anak-anak.
- Kedokteran Gigi Geriatrik: Pemahaman tentang perawatan gigi pada populasi lanjut usia.
Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi (S2) biasanya dirancang untuk mempersiapkan lulusan untuk praktik klinis yang lebih lanjut, penelitian, atau karir pengajaran di bidang kedokteran gigi. Lulusan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek klinis dan ilmiah dalam praktik kedokteran gigi.
Lulusan Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi (S2) memiliki beragam peluang karir di berbagai bidang. Mereka telah mendalami pengetahuan dan keterampilan di kedokteran gigi, dan ini membuka pintu untuk karir di berbagai kapasitas. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi (S2):
- Praktik Kedokteran Gigi Pribadi: Banyak lulusan S2 di kedokteran gigi memilih untuk membuka praktik swasta mereka sendiri, di mana mereka dapat melayani pasien dengan berbagai perawatan gigi dan mulut.
- Spesialisasi Kedokteran Gigi: Lulusan dapat memilih untuk mengejar spesialisasi dalam berbagai bidang seperti ortodonti, endodonti, periodonti, bedah mulut dan maksilofasial, atau prostodonti.
- Pendidikan Kedokteran Gigi: Karir di pendidikan dan pengajaran di universitas atau sekolah kedokteran gigi adalah pilihan yang biasa diambil oleh lulusan S2. Mereka dapat menjadi dosen atau instruktur klinis.
- Penelitian Kedokteran Gigi: Sebagai peneliti, mereka dapat terlibat dalam proyek penelitian yang berfokus pada perbaikan perawatan gigi, pengembangan teknologi baru, atau studi ilmiah tentang masalah kesehatan gigi.
- Konsultan Kedokteran Gigi: Lulusan dapat bekerja sebagai konsultan di berbagai lembaga kesehatan atau industri gigi untuk memberikan saran dan panduan tentang perawatan pasien dan praktik gigi.
- Manajemen Praktik Kedokteran Gigi: Mereka dapat menjadi pemilik atau manajer praktik kedokteran gigi, mengelola aspek bisnis dan operasional dari praktik tersebut.
- Kesehatan Masyarakat: Terlibat dalam promosi kesehatan gigi di komunitas atau lembaga kesehatan masyarakat.
- Kedokteran Gigi Geriatrik: Melayani populasi lanjut usia dengan perawatan khusus untuk masalah gigi dan mulut yang terkait dengan penuaan.
- Industri Kedokteran Gigi: Lulusan dapat bekerja untuk perusahaan yang memproduksi peralatan kedokteran gigi, bahan restoratif, atau perangkat medis gigi lainnya.
- Kedokteran Gigi Anak: Fokus pada perawatan gigi anak-anak dan remaja.
- Kedokteran Gigi Onkologi: Terlibat dalam perawatan pasien yang menghadapi masalah kesehatan gigi terkait dengan perawatan onkologi.
- Manajemen Kesehatan: Lulusan S2 dalam kedokteran gigi juga dapat memilih untuk bekerja dalam manajemen kesehatan, memimpin departemen kesehatan di rumah sakit atau lembaga kesehatan.
- Konsultan Perawatan Gigi Estetik: Terlibat dalam perawatan gigi estetik, termasuk perawatan pemutihan gigi, laminasi, dan restorasi estetis.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Trisakti | Jakarta (Jakarta Barat) | A | Detail |
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Indonesia | Jawa Barat (Depok) | A | Detail |
Universitas Indonesia | Jawa Barat (Depok) | A | Detail |
Universitas Sumatera Utara | Sumatera Utara (Medan) | A | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya