Kesehatan Gigi
No. Prodi A0403
Tingkat Prodi Kesehatan Gigi (S2)
Strata S2
Gelar Magister Kesehatan Gigi
Singkatan Gelar M.KG
Rumpun Ilmu Kedokteran
Sub rumpun

Program Studi Kesehatan Gigi (S2) adalah program pascasarjana yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan yang lebih mendalam dalam bidang kesehatan gigi dan pelayanan kesehatan mulut. Program ini dapat bervariasi tergantung pada universitas dan negara, namun umumnya mencakup beberapa area utama. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dipelajari dalam Program Studi Kesehatan Gigi (S2):

  1. Ilmu Kesehatan Gigi Dasar: Mempelajari prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan gigi, termasuk anatomi gigi, histologi gigi, dan fisiologi mulut.
  2. Diagnostik Klinis: Mempelajari metode diagnostik dalam kedokteran gigi, termasuk pemeriksaan klinis, radiologi gigi, dan perencanaan perawatan.
  3. Pencegahan Penyakit Gigi: Studi tentang pendekatan pencegahan penyakit gigi, termasuk peran diet, kebersihan mulut, dan aplikasi sealant gigi.
  4. Restorasi Gigi: Mempelajari teknik restorasi gigi, termasuk perawatan tambal gigi, kawat gigi, dan pemasangan mahkota gigi.
  5. Endodontik: Studi tentang perawatan akar gigi dan pengobatan endodontik, termasuk perawatan saluran akar.
  6. Protesis Gigi: Memahami pembuatan dan penyesuaian gigi palsu, seperti gigi tiruan, jembatan gigi, dan protesis gigi penuh.
  7. Bedah Mulut: Mempelajari teknik bedah mulut, termasuk pengangkatan gigi bungsu, operasi rahang, dan perawatan bedah lainnya.
  8. Kesehatan Gigi Anak: Fokus pada perawatan gigi anak-anak, termasuk perawatan ortodontik dan pencegahan masalah gigi pada anak.
  9. Manajemen Praktik Kesehatan Gigi: Mempelajari aspek manajemen praktik kesehatan gigi, termasuk administrasi, kebijakan, dan etika profesi kedokteran gigi.
  10. Kesehatan Gigi Masyarakat: Mempelajari pendekatan kesehatan gigi masyarakat, termasuk program-program pencegahan dan promosi kesehatan gigi di komunitas.
  11. Pengembangan Penelitian: Memahami metode penelitian dalam ilmu kesehatan gigi dan melaksanakan proyek-proyek penelitian.
  12. Etika Profesi Kedokteran Gigi: Mempelajari etika dan praktik kedokteran gigi yang baik, serta standar profesional dalam pelayanan kesehatan gigi.
  13. Kebijakan Kesehatan Gigi: Memahami kebijakan kesehatan gigi, termasuk isu-isu regulasi dan masalah kesehatan gigi pada tingkat nasional dan internasional.
  14. Kerja Sama Interdisipliner: Belajar bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti dokter umum, dokter gigi bedah, dan spesialis medis lainnya dalam perawatan pasien.
  15. Komunikasi Pasien: Mempelajari keterampilan komunikasi yang efektif dengan pasien untuk memberikan perawatan yang berkualitas dan menjelaskan perawatan serta pilihan kepada pasien.
  16. Teknologi Kesehatan Gigi: Memahami teknologi terkini dalam kesehatan gigi, termasuk penggunaan perangkat digital dan pencitraan gigi.

Program Studi Kesehatan Gigi (S2) memiliki tujuan untuk mendalami pemahaman dalam berbagai aspek kesehatan gigi dan mempersiapkan lulusan untuk berperan sebagai ahli kedokteran gigi yang lebih terampil, mampu mengatasi tantangan kesehatan gigi yang lebih kompleks, dan berkontribusi dalam peningkatan kesehatan mulut dan gigi di masyarakat. Proyeksi karir lulusan program ini termasuk menjadi dokter gigi praktik mandiri, dokter gigi spesialis, peneliti kesehatan gigi, atau bekerja dalam lembaga kesehatan gigi pemerintah atau swasta.

Lulusan Program Studi Kesehatan Gigi (S2) memiliki berbagai peluang karir dalam berbagai sektor, termasuk praktek klinis, penelitian, manajemen, pengajaran, dan pelayanan kesehatan. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang dapat diikuti oleh lulusan program ini:

  1. Dokter Gigi Spesialis: Menjadi spesialis dalam bidang tertentu, seperti ortodonti, endodonti, periodonti, atau bedah mulut, dan memberikan perawatan gigi yang lebih lanjut dalam spesialisasi tersebut.
  2. Dokter Gigi Praktek Mandiri: Membuka praktik kedokteran gigi sendiri atau bermitra dengan praktik kedokteran gigi lainnya untuk memberikan layanan perawatan gigi kepada pasien.
  3. Dosen atau Instruktur Kesehatan Gigi: Mengajar sebagai dosen di universitas atau perguruan tinggi kedokteran gigi, berbagi pengetahuan dan pengalaman kesehatan gigi kepada mahasiswa.
  4. Peneliti Kesehatan Gigi: Terlibat dalam penelitian ilmiah dalam bidang kesehatan gigi, mengembangkan pengetahuan baru, dan berkontribusi pada kemajuan dalam praktek kesehatan gigi.
  5. Manajer Klinik Gigi: Mengelola operasi harian klinik gigi, termasuk manajemen staf, anggaran, dan sumber daya klinik.
  6. Konsultan Kesehatan Gigi: Memberikan konsultasi kepada organisasi kesehatan, lembaga kesehatan pemerintah, atau perusahaan swasta dalam hal perencanaan program kesehatan gigi atau masalah kebijakan.
  7. Kepala Kebijakan Kesehatan Gigi: Terlibat dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan kesehatan gigi pada tingkat nasional atau internasional.
  8. Manajer Kesehatan Mulut: Mengelola program pencegahan dan promosi kesehatan gigi di komunitas atau di lembaga kesehatan.
  9. Kepala Penelitian Kesehatan Gigi: Memimpin proyek penelitian kesehatan gigi, mengelola anggaran penelitian, dan menerbitkan hasil penelitian.
  10. Kepala Program Pencegahan Kesehatan Gigi: Memimpin program pencegahan penyakit gigi dan promosi kesehatan di tingkat komunitas atau lembaga kesehatan.
  11. Konsultan Teknologi Kesehatan Gigi: Terlibat dalam penerapan teknologi terbaru dalam praktek kesehatan gigi, termasuk sistem pencitraan digital dan manajemen rekam medis elektronik.
  12. Konsultan Manajemen Risiko Kesehatan Gigi: Memberikan konsultasi dalam hal manajemen risiko kesehatan gigi kepada organisasi kesehatan atau perusahaan asuransi.
  13. Manajer Perawatan Geriatri Gigi: Mengkhususkan diri dalam perawatan kesehatan gigi bagi populasi lanjut usia.
  14. Dokter Gigi di Instansi Pemerintah: Bekerja di departemen kesehatan pemerintah dan memberikan layanan kesehatan gigi kepada masyarakat.
  15. Konsultan Industri Kesehatan Gigi: Terlibat dalam pengembangan dan promosi produk kesehatan gigi atau peralatan kedokteran gigi.
  16. Dokter Gigi Misi Kemanusiaan: Terlibat dalam misi kemanusiaan atau relawan untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada komunitas yang membutuhkannya.

 

Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Airlangga Jawa Timur (Surabaya) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya