Hubungan Internasional
Hubungan Internasional | |
No. Prodi | A0511 |
Tingkat Prodi | Hubungan Internasional (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Sosial |
Singkatan Gelar | M.Sos |
Rumpun | Ilmu Sosial Humaniora |
Sub rumpun | Ilmu Politik |
Program Studi Hubungan Internasional (S2) menawarkan pemahaman mendalam tentang isu-isu global, diplomasi, politik internasional, dan kerjasama internasional. Berikut adalah gambaran umum tentang topik-topik yang biasanya dipelajari dalam program studi Hubungan Internasional (S2):
-
Teori Hubungan Internasional: Memahami berbagai teori dan paradigma yang membentuk disiplin Hubungan Internasional, seperti realisme, liberalisme, konstruktivisme, dan teori kritis.
-
Kebijakan Luar Negeri: Menganalisis pembuatan kebijakan luar negeri oleh negara-negara, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kebijakan keamanan nasional, ekonomi, dan hak asasi manusia.
-
Hukum Internasional: Mempelajari prinsip-prinsip hukum internasional, perjanjian internasional, dan organisasi internasional yang mengatur hubungan antar negara.
-
Politik Global: Memahami dinamika politik di tingkat global, termasuk isu-isu geopolitik, keamanan internasional, dan konflik.
-
Politik Ekonomi Internasional: Mempelajari hubungan antara politik dan ekonomi di tingkat internasional, termasuk perdagangan internasional, investasi asing langsung, dan masalah ekonomi global.
-
Organisasi Internasional: Mengkaji peran dan fungsi organisasi internasional, seperti PBB, WTO, IMF, dan Bank Dunia, dalam pengaturan masalah global.
-
Kerjasama Internasional: Mempelajari isu-isu kerjasama internasional, seperti perdagangan, perubahan iklim, kesehatan global, dan bantuan pembangunan.
-
Konflik dan Keamanan Internasional: Menganalisis sumber-sumber konflik internasional, strategi keamanan, dan upaya penyelesaian konflik.
-
Krisis dan Tanggap Bencana: Mempelajari tanggap bencana internasional, bantuan kemanusiaan, dan tanggapan terhadap krisis global.
-
Hak Asasi Manusia Internasional: Memahami isu-isu hak asasi manusia, hukum internasional tentang hak asasi manusia, dan peran lembaga-lembaga seperti Pengadilan Pidana Internasional.
-
Analisis Kebijakan: Mengembangkan keterampilan analisis kebijakan untuk mengevaluasi dan merancang kebijakan luar negeri.
-
Etika dalam Hubungan Internasional: Mempelajari isu-isu etika dalam diplomasi, hak asasi manusia, dan tanggung jawab sosial dalam hubungan internasional.
-
Metodologi Penelitian: Mempelajari metode penelitian ilmu sosial yang digunakan dalam analisis Hubungan Internasional, termasuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.
-
Kritisisme Postkolonial dan Feminisme: Mengkaji pandangan kritis terhadap hubungan internasional, termasuk kritisisme postkolonial dan perspektif feminis.
Program Studi Hubungan Internasional (S2) mempersiapkan mahasiswa untuk berperan dalam penelitian, analisis kebijakan, diplomasi, dan pemecahan konflik di tingkat nasional dan internasional. Program ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan internasional dan memungkinkan lulusan untuk mengejar berbagai karir dalam diplomasi, kebijakan luar negeri, analisis kebijakan, atau penelitian di berbagai sektor yang melibatkan isu-isu global.
Lulusan Program Studi Hubungan Internasional (S2) memiliki beragam peluang karir di berbagai sektor yang melibatkan diplomasi, politik global, analisis kebijakan, dan kerjasama internasional. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Hubungan Internasional (S2):
-
Analisis Kebijakan: Bekerja sebagai analis kebijakan untuk pemerintah, lembaga riset, atau think tank. Tugas mereka mencakup penyusunan analisis kebijakan, memberikan saran kepada pembuat kebijakan, dan mengembangkan strategi diplomasi.
-
Konsultan Keamanan Internasional: Terlibat dalam konsultan keamanan dan perusahaan riset kebijakan untuk memberikan solusi untuk masalah keamanan internasional, analisis risiko, dan perencanaan kebijakan keamanan.
-
Diplomat: Bekerja sebagai diplomat atau pejabat pemerintah yang bertugas di kedutaan besar atau konsulat untuk mewakili negara dan berpartisipasi dalam negosiasi diplomatik.
-
Penasihat Hukum Internasional: Bekerja dalam hukum internasional, memeriksa perjanjian internasional, memberikan nasihat hukum kepada pemerintah atau organisasi internasional, dan mewakili klien dalam kasus hukum internasional.
-
Kepala Eksekutif Organisasi Nirlaba: Memimpin organisasi nirlaba yang berfokus pada masalah sosial, hak asasi manusia, kesehatan global, atau isu-isu kemanusiaan.
-
Konsultan Kebijakan Lingkungan: Terlibat dalam isu-isu lingkungan global, termasuk perubahan iklim dan kebijakan lingkungan internasional.
-
Kepala Eksekutif Perusahaan Multinasional: Lulusan yang memiliki pengalaman bisnis internasional dapat menjadi pemimpin perusahaan multinasional dan mengelola operasi global.
-
Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional: Terlibat dalam analisis kebijakan perdagangan internasional, perjanjian perdagangan, dan dampaknya pada ekonomi dan masyarakat.
-
Ahli Hubungan Internasional dalam Media: Meliput berita internasional, menulis artikel, atau menjadi komentator untuk media massa yang berfokus pada berita global.
-
Pengacara Hak Asasi Manusia Internasional: Bekerja untuk organisasi hak asasi manusia atau dalam praktik hukum yang fokus pada kasus-kasus hak asasi manusia internasional.
-
Pengajar dan Peneliti: Bekerja sebagai dosen universitas atau peneliti di lembaga penelitian ilmiah untuk melakukan penelitian dan mengajar tentang isu-isu hubungan internasional.
-
Pejabat Organisasi Internasional: Berkarir dalam berbagai organisasi internasional seperti PBB, WTO, atau UNESCO. Tugas mereka dapat mencakup pengembangan program, penanganan konflik, dan pekerjaan kemanusiaan.
-
Penasihat Bisnis Internasional: Memberikan nasihat kepada perusahaan multinasional terkait dengan ekspansi internasional, investasi asing, dan masalah bisnis internasional.
-
Pengembang Program Keamanan dan Kebijakan: Bekerja dengan organisasi nirlaba, pemerintah, atau lembaga riset untuk mengembangkan program kebijakan dan keamanan internasional.
-
Konsultan Hubungan Internasional: Bekerja secara mandiri atau dengan perusahaan konsultan untuk memberikan nasihat kepada klien terkait dengan masalah hubungan internasional.
Lulusan Hubungan Internasional (S2) memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu global, diplomasi, dan analisis kebijakan yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi dalam upaya pemecahan konflik, pembangunan kebijakan, dan diplomasi internasional. Pilihan karir dapat bervariasi tergantung pada minat pribadi, spesialisasi, dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh lulusan.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Indonesia | Jawa Barat (Depok) | A | Detail |
Universitas Airlangga | Jawa Timur (Surabaya) | A | Detail |
Universitas Jenderal Achmad Yani | Jawa Barat (Cimahi) | B | Detail |
Universitas Katolik Parahyangan | Jawa Barat (Bandung) | A | Detail |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | Yogyakarta (Bantul) | Unggul | Detail |
Universitas Paramadina | Jakarta (Jakarta Selatan) | B | Detail |
Universitas Pelita Harapan | Banten (Tangerang) | B | Detail |
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya