Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan Luar Biasa | |
No. Prodi | A0839 |
Tingkat Prodi | Pendidikan Luar Biasa (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Pendidikan |
Singkatan Gelar | M.Pd |
Rumpun | Ilmu Pendidikan |
Sub rumpun | Ilmu Kependidikan |
Program Studi Pendidikan Luar Biasa pada tingkat magister (S2) adalah program pendidikan yang fokus pada pendidikan individu dengan kebutuhan khusus, termasuk anak-anak atau orang dewasa dengan disabilitas. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan para profesional pendidikan untuk memahami, mendukung, dan memberikan layanan yang sesuai untuk individu dengan kebutuhan pendidikan khusus. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang biasanya dipelajari dalam program ini dan proyeksi karir yang mungkin Anda hadapi setelah menyelesaikan S2 dalam Pendidikan Luar Biasa:
- Pengembangan Individu dengan Kebutuhan Khusus: Memahami perkembangan individu dengan kebutuhan khusus, termasuk aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif.
- Pendidikan Inklusif: Mempelajari prinsip-prinsip pendidikan inklusif dan cara mendukung partisipasi individu dengan kebutuhan khusus di lingkungan pendidikan reguler.
- Evaluasi Kebutuhan Khusus: Studi tentang metode evaluasi dan asesmen yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan individu dengan disabilitas.
- Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum: Merancang kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dengan kebutuhan khusus.
- Metode Pengajaran: Mempelajari pendekatan pengajaran yang efektif untuk individu dengan kebutuhan khusus, termasuk metode komunikasi alternatif dan asistive technology.
- Manajemen Kelas: Mengelola kelas inklusif dengan beragam kebutuhan pendidikan.
- Kebijakan Pendidikan Luar Biasa: Memahami kebijakan pendidikan dan hukum yang berkaitan dengan pendidikan individu dengan kebutuhan khusus.
- Konseling Pendidikan: Mempelajari keterampilan konseling untuk membantu individu dengan kebutuhan khusus dalam mengatasi tantangan pendidikan dan perkembangan.
- Kerja Sama dengan Orang Tua dan Staf Sekolah: Belajar cara berkolaborasi dengan orang tua dan staf sekolah untuk memberikan dukungan yang koheren dan efektif.
Program studi S2 Pendidikan Luar Biasa bertujuan untuk melatih para profesional pendidikan luar biasa yang kompeten dan berkualitas. Lulusan diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan yang efektif, merancang program inklusif yang memadai, dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang mendukung keberagaman dan inklusi.
Lulusan Program Studi Pendidikan Luar Biasa pada tingkat S2 memiliki berbagai peluang karir, termasuk:
- Guru Pendidikan Luar Biasa: Mengajar di sekolah inklusif atau lembaga pendidikan khusus, bekerja langsung dengan individu dengan kebutuhan khusus.
- Koordinator Inklusi Pendidikan: Bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan program inklusi di sekolah.
- Spesialis Kebutuhan Khusus: Bekerja sebagai spesialis dalam bidang tertentu, seperti autisme, cacat intelektual, gangguan penglihatan, atau gangguan pendengaran.
- Konsultan Pendidikan Luar Biasa: Memberikan konsultasi kepada sekolah, orang tua, atau lembaga pendidikan tentang praktik terbaik untuk mendukung individu dengan kebutuhan khusus.
- Pengembang Program Pendidikan: Merancang program pendidikan luar biasa di berbagai lembaga pendidikan atau LSM.
- Peneliti Pendidikan: Terlibat dalam penelitian dan pengembangan praktik pendidikan luar biasa.
- Pegawai Pemerintah: Bekerja di instansi pemerintah yang terkait dengan kebijakan pendidikan luar biasa.
- Pendidik Pelatihan Guru: Mengajar dan melatih guru-guru tentang pendidikan luar biasa dan praktik inklusi.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Negeri Yogyakarta | Yogyakarta (Sleman) | A | Detail |
Universitas Negeri Surabaya | Jawa Timur (Surabaya) | A | Detail |
Universitas Sebelas Maret | Jawa Tengah (Surakarta) | A | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya