Ekonomi Pertahanan
Ekonomi Pertahanan | |
No. Prodi | A0986 |
Tingkat Prodi | Ekonomi Pertahanan (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Ekonomi |
Singkatan Gelar | M.E. |
Rumpun | Ilmu Ekonomi |
Sub rumpun | Ilmu Ekonomi |
Program Studi Ekonomi Pertahanan (S2) adalah program pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan para profesional yang tertarik pada aspek ekonomi yang berkaitan dengan sektor pertahanan dan keamanan. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana ekonomi memengaruhi kebijakan pertahanan, pengeluaran militer, dan keamanan nasional. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang akan dipelajari dalam program ini:
- Ekonomi Pertahanan: Anda akan mempelajari konsep-konsep dasar dalam ekonomi pertahanan, termasuk analisis pengeluaran militer, perencanaan pertahanan, dan dampak ekonomi dari kebijakan pertahanan.
- Kebijakan Pertahanan: Program ini akan mencakup pemahaman tentang bagaimana kebijakan pertahanan dan keamanan nasional dibuat dan diimplementasikan, serta dampaknya terhadap ekonomi.
- Analisis Pengeluaran Militer: Anda akan belajar tentang analisis pengeluaran militer, termasuk penganggaran militer, perencanaan anggaran, dan efektivitas pengeluaran militer.
- Industri Pertahanan: Ini mencakup pemahaman tentang industri pertahanan, kontraktor pertahanan, dan hubungan antara industri pertahanan dan pemerintah.
- Keamanan Energi: Anda akan memahami isu-isu keamanan energi, termasuk sumber daya energi, kebijakan energi, dan dampaknya pada keamanan nasional.
- Ekonomi Sumber Daya Alam: Program ini mungkin mencakup aspek ekonomi sumber daya alam yang relevan untuk pertahanan, seperti sumber daya mineral dan energi.
- Aspek Internasionalisasi: Anda akan memahami isu-isu internasionalisasi dalam konteks keamanan dan pertahanan, termasuk kerja sama internasional, hubungan antar negara, dan diplomasi ekonomi.
Program Studi Ekonomi Pertahanan S2 bertujuan untuk melatih para profesional dan praktisi yang memiliki pemahaman mendalam tentang kompleksitas keterkaitan antara ekonomi dan pertahanan nasional. Lulusan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan pertahanan yang berkelanjutan dan mendukung keamanan nasional, sambil mempertimbangkan dampak ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Setelah menyelesaikan program studi Ekonomi Pertahanan (S2), Anda akan memiliki berbagai pilihan karir, termasuk:
- Analisis Kebijakan Pertahanan: Anda dapat bekerja sebagai analis kebijakan pertahanan di pemerintah atau lembaga riset yang memberikan wawasan tentang aspek ekonomi dalam perumusan kebijakan pertahanan.
- Konsultan Keamanan dan Pertahanan: Anda bisa bekerja sebagai konsultan independen atau di perusahaan konsultan yang memberikan saran tentang aspek ekonomi pertahanan kepada klien, termasuk pemerintah dan industri pertahanan.
- Pimpinan Industri Pertahanan: Anda dapat berkarir dalam perusahaan industri pertahanan, mengelola aspek keuangan, anggaran, dan kontrak.
- Pemerintah dan Keamanan Nasional: Anda dapat bekerja dalam lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan nasional, seperti Kementerian Pertahanan atau Departemen Keamanan Dalam Negeri.
- Pendidikan dan Penelitian: Anda dapat menjadi dosen atau peneliti di perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang fokus pada ekonomi pertahanan.
- Pengamat Keamanan: Anda bisa bekerja sebagai pengamat kebijakan keamanan dalam organisasi internasional atau lembaga pemikiran yang menganalisis isu-isu keamanan global.
- Dosen atau Pengajar: Dapat menjadi dosen atau pengajar di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan. Mereka akan memberikan pengajaran dan pelatihan kepada mahasiswa atau profesional yang tertarik dalam memahami dan mengembangkan bidang ekonomi pertahanan.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Pertahanan | Jawa Barat (Bogor) | A | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya