Kesejahteraan Sosial
No. Prodi A1082
Tingkat Prodi Kesejahteraan Sosial (S2)
Strata S2
Gelar Magister sosial
Singkatan Gelar M.Sos
Rumpun Ilmu Sosial Humaniora
Sub rumpun Ilmu Sosial

Program Studi Kesejahteraan Sosial (S2) adalah program pendidikan tingkat magister yang dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu sosial, kebijakan sosial, dan praktik intervensi sosial. Program ini mempersiapkan mahasiswa untuk berperan dalam berbagai peran yang terkait dengan kesejahteraan sosial, termasuk pengembangan kebijakan, manajemen program sosial, penelitian, dan advokasi. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dipelajari dalam Program Studi Kesejahteraan Sosial (S2):

  1. Dasar-Dasar Kesejahteraan Sosial: Memahami konsep dan sejarah kesejahteraan sosial, termasuk peran pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial dan dukungan kepada masyarakat.
  2. Teori Kesejahteraan Sosial: Mempelajari teori-teori kesejahteraan sosial yang digunakan untuk menganalisis isu-isu sosial, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan sosial.
  3. Kebijakan Sosial: Studi tentang pembuatan kebijakan sosial, analisis kebijakan, dan implementasi kebijakan di tingkat pemerintah pusat, daerah, dan internasional.
  4. Metodologi Penelitian Sosial: Belajar tentang berbagai metode penelitian sosial, termasuk penelitian kualitatif dan kuantitatif, serta teknik pengumpulan dan analisis data.
  5. Statistik Sosial: Memahami penggunaan statistik dalam penelitian sosial, analisis data, interpretasi hasil, dan pelaporan temuan.
  6. Kesejahteraan Anak dan Keluarga: Fokus pada isu-isu kesejahteraan anak dan keluarga, termasuk perlindungan anak, layanan kesejahteraan keluarga, dan perawatan anak.
  7. Kesejahteraan Lansia: Memahami isu-isu yang terkait dengan kesejahteraan lansia, layanan kesejahteraan lansia, dan kebijakan yang mendukung lansia.
  8. Kesejahteraan Masyarakat dan Kesehatan Mental: Studi tentang kesejahteraan masyarakat, promosi kesehatan mental, dan pencegahan masalah kesehatan mental.
  9. Intervensi Sosial: Mempelajari berbagai praktik intervensi sosial, termasuk layanan sosial, konseling, terapi keluarga, dan dukungan komunitas.
  10. Konseling dan Psikoterapi Sosial: Belajar tentang teknik konseling sosial dan psikoterapi yang digunakan untuk membantu individu dan keluarga mengatasi masalah sosial dan emosional.
  11. Manajemen Program Kesejahteraan Sosial: Studi tentang manajemen program sosial, termasuk perencanaan program, pelaksanaan, evaluasi, dan pengelolaan sumber daya.
  12. Advokasi Sosial: Mempelajari teknik dan strategi advokasi sosial yang digunakan untuk memperjuangkan perubahan sosial dan kebijakan yang lebih baik.
  13. Pemberdayaan Masyarakat: Studi tentang upaya pemberdayaan masyarakat dan intervensi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengatasi masalah sosial.
  14. Etika Profesional: Memahami prinsip-prinsip etika dalam praktik kesejahteraan sosial, termasuk perlindungan privasi dan hak individu.

Program Studi Kesejahteraan Sosial (S2) bertujuan untuk mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk berperan dalam mengatasi masalah-masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup individu dan keluarga.

Lulusan Program Studi Kesejahteraan Sosial (S2) memiliki peluang karir yang beragam di berbagai sektor, termasuk pemerintah, organisasi nirlaba, pendidikan, penelitian, serta posisi manajerial. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin relevan untuk lulusan program ini:

  1. Konsultan Kebijakan Sosial: Bekerja sebagai konsultan kebijakan sosial di firma konsultan atau sebagai independen. Tugas mereka melibatkan analisis kebijakan, perencanaan program, dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dan organisasi nirlaba.
  2. Pegawai Pemerintah: Menjalani karir di pemerintah daerah, provinsi, atau pusat sebagai analis kebijakan, manajer program, atau spesialis kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab atas merancang dan mengelola program-program kesejahteraan.
  3. Manajer Program Kesejahteraan Sosial: Bertugas dalam mengelola program-program kesejahteraan sosial di lembaga pemerintah atau organisasi nirlaba. Mereka dapat bekerja dengan berbagai kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang mengalami kesulitan sosial.
  4. Peneliti Kesejahteraan Sosial: Bekerja di lembaga penelitian atau think tank yang melakukan penelitian tentang isu-isu kesejahteraan sosial. Mereka membantu dalam mengembangkan solusi untuk masalah sosial.
  5. Manajer Organisasi Nirlaba: Memimpin organisasi nirlaba yang fokus pada pelayanan sosial, kesehatan mental, pendidikan, atau isu-isu sosial lainnya.
  6. Koordinator Layanan Sosial: Bertanggung jawab dalam mengoordinasikan layanan sosial dan dukungan bagi kelompok rentan seperti penyandang cacat, mereka yang mengalami krisis, atau masyarakat yang memerlukan bantuan.
  7. Pendidik Kesejahteraan Sosial: Mengajar dalam program pendidikan tinggi atau lembaga pelatihan untuk melatih calon pekerja sosial dan profesional kesejahteraan.
  8. Koordinator Program Sosial: Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan implementasi program-program kesejahteraan sosial yang dapat berdampak positif pada masyarakat.
  9. Pengembang Kebijakan Sosial: Terlibat dalam perumusan dan advokasi kebijakan sosial yang lebih baik di tingkat lokal, nasional, atau internasional.
  10. Penasihat Pemerintah: Memberikan nasihat strategis kepada pejabat pemerintah dalam perumusan kebijakan sosial, pengembangan program, dan pengambilan keputusan.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Sleman) A Detail
Universitas Indonesia Jawa Barat (Depok) A Detail
Universitas Bengkulu Bengkulu (Bengkulu) B Detail
Universitas Padjadjaran Jawa Barat (Sumedang) A Detail
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Widuri Jakarta (Jakarta Selatan) tidakterakreditasi Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya