Sumber Daya Akuatik
Sumber Daya Akuatik | |
No. Prodi | A1206 |
Tingkat Prodi | Sumber Daya Akuatik (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Perikanan |
Singkatan Gelar | M.Pi |
Rumpun | Ilmu Perikanan |
Sub rumpun |
Program studi S2 Sumber Daya Akuatik adalah program akademik yang mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengelola berbagai aspek sumber daya alam dan lingkungan di perairan, termasuk ikan, tumbuhan air, dan lingkungan akuatik lainnya. Program ini menggabungkan aspek biologi, ekologi, manajemen sumber daya alam, keberlanjutan, dan ilmu kelautan. Berikut adalah gambaran umum tentang topik-topik yang mungkin dipelajari dalam program S2 Sumber Daya Akuatik:
- Biologi dan Ekologi Akuatik: Studi tentang organisme-organisme hidup di lingkungan akuatik, termasuk tumbuhan air, ikan, invertebrata, dan mikroorganisme. Memahami siklus hidup, perilaku, dan interaksi ekologi antar spesies dalam sistem akuatik.
- Ekosistem Perairan: Memahami struktur dan fungsi ekosistem perairan, termasuk keterkaitan antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem sungai, danau, estuari, dan laut.
- Manajemen Sumber Daya Akuatik: Studi tentang keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya akuatik, termasuk teknik-teknik pengelolaan perikanan, pemantauan populasi, dan penilaian stok ikan.
- Perikanan dan Budidaya Akuatik: Mempelajari prinsip-prinsip perikanan dan akuakultur, termasuk teknologi budidaya ikan, pengelolaan kolam, pemilihan lokasi tambak, dan pemilihan spesies budidaya.
- Kesehatan Akuatik: Studi tentang penyakit-penyakit yang memengaruhi organisme akuatik, pengawasan kebersihan air, dan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit.
- Konservasi dan Keberlanjutan: Memahami konsep-konsep konservasi sumber daya akuatik, termasuk pelestarian habitat, penanganan sampah, pengelolaan daerah tangkapan air, dan upaya-upaya konservasi spesies terancam.
- Kebijakan dan Hukum Lingkungan: Studi tentang kebijakan-kebijakan lingkungan dan hukum-hukum yang mengatur pengelolaan sumber daya akuatik, termasuk peraturan perikanan, perizinan budidaya, dan perlindungan lingkungan.
- Pemantauan Lingkungan: Menggunakan teknologi-teknologi pemantauan untuk mengukur kualitas air, suhu, tingkat polusi, dan parameter lingkungan lainnya yang memengaruhi ekosistem akuatik.
- Perubahan Iklim dan Dampaknya: Memahami dampak perubahan iklim terhadap ekosistem perairan, termasuk perubahan suhu air, pola curah hujan, dan tingkat kenaikan permukaan air laut.
- Pengelolaan Daerah Pesisir: Studi tentang pengelolaan dan perlindungan daerah pesisir, termasuk manajemen wilayah pesisir, pemulihan mangrove, dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir.
Program studi S2 dalam Sumber Daya Akuatik dirancang untuk mempersiapkan lulusan dengan pemahaman holistik tentang tantangan dan solusi dalam pengelolaan sumber daya akuatik. Kurikulum dapat bervariasi antar institusi.
Lulusan program S2 dalam Sumber Daya Akuatik memiliki pemahaman mendalam tentang pengelolaan dan konservasi sumber daya air, serta keberlanjutan ekosistem akuatik. Mereka memiliki keterampilan analitis dan penelitian yang kuat, serta pengetahuan mendalam tentang biologi, ekologi, kebijakan lingkungan, dan teknologi terkini yang berkaitan dengan lingkungan akuatik. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan program S2 Sumber Daya Akuatik:
- Peneliti Lingkungan: Bekerja di lembaga penelitian atau universitas untuk melakukan penelitian ilmiah tentang keberlanjutan lingkungan akuatik, memahami dampak perubahan iklim, dan mengembangkan solusi berbasis bukti untuk menjaga ekosistem akuatik.
- Konsultan Lingkungan: Bekerja sebagai konsultan lingkungan independen atau di perusahaan konsultan, memberikan saran kepada pemerintah, perusahaan, atau organisasi nirlaba tentang pengelolaan sumber daya akuatik dan pelestarian lingkungan.
- Manajer Proyek Konservasi Akuatik: Bekerja di LSM lingkungan atau lembaga konservasi untuk merencanakan, mengelola, dan memantau proyek-proyek konservasi yang berkaitan dengan ekosistem akuatik, termasuk penanaman mangrove, pelestarian terumbu karang, dan proyek-proyek penyu.
- Pemimpin Kebijakan Lingkungan: Bekerja di pemerintah atau organisasi internasional untuk merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan lingkungan yang melibatkan pengelolaan sumber daya akuatik, termasuk regulasi perikanan dan perlindungan habitat.
- Manajer Penangkapan Ikan Berkelanjutan: Bekerja di industri perikanan atau di lembaga pengaturan perikanan untuk memastikan penangkapan ikan yang berkelanjutan dan keberlanjutan sumber daya ikan.
- Pakar Kualitas Air: Menilai kualitas air di perairan tawar atau laut, termasuk pemantauan polutan, identifikasi masalah kualitas air, dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kualitas air.
- Pengelola Wilayah Pesisir: Bekerja di pemerintah lokal atau organisasi nirlaba untuk mengelola wilayah pesisir dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem, pembangunan pantai, dan mitigasi bencana alam.
- Pakar Restorasi Ekosistem Akuatik: Bekerja pada proyek-proyek restorasi ekosistem, termasuk proyek-proyek pemulihan hutan bakau, revitalisasi sungai, dan rehabilitasi terumbu karang.
- Pakar Kesehatan Lingkungan Akuatik: Menilai dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia, melakukan penelitian tentang penyakit yang berkaitan dengan lingkungan akuatik, dan memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang hidup dekat dengan perairan.
- Pengajar dan Peneliti Akademis: Mengajar di perguruan tinggi atau universitas sambil melakukan penelitian ilmiah dalam bidang sumber daya akuatik, memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan dan mendidik generasi mendatang.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Jenderal Soedirman | Jawa Tengah (Banyumas) | A | Detail |
Universitas Papua | Papua Barat (Manokwari) | tidakterakreditasi | Detail |
Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa | Sulawesi Selatan (Makassar) | B | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya