Pendidikan Kesejahteraan Keluarga</li> Ilmu Pendidikan Ilmu Kependidikan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
No. Prodi A1320
Tingkat Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S2)
Strata S2
Gelar Magister Pendidikan
Singkatan Gelar M.Pd
Rumpun Ilmu Pendidikan
Sub rumpun Ilmu Kependidikan

Program Pendidikan Kesejahteraan Keluarga tingkat Master (S2) dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep, teori, dan praktik dalam membantu keluarga meraih kesejahteraan dan mengatasi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan kesehatan. Berikut adalah gambaran umum dari beberapa topik yang mungkin dipelajari dalam program S2 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga:

  1. Teori Kesejahteraan Keluarga: Memahami berbagai teori dan model dalam konteks kesejahteraan keluarga, termasuk pendekatan ekologis, perspektif saling ketergantungan, dan teori sistem keluarga.
  2. Metodologi Penelitian dalam Kesejahteraan Keluarga: Memahami metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang relevan untuk studi dalam bidang kesejahteraan keluarga. Ini mencakup perancangan penelitian, analisis data, dan penilaian hasil.
  3. Pengembangan dan Evaluasi Program Keluarga: Belajar merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program-program intervensi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ini melibatkan penilaian dampak program dan penyesuaian program berdasarkan hasil evaluasi.
  4. Krisis dan Intervensi Keluarga: Memahami berbagai krisis keluarga seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan masalah kecanduan. Belajar teknik intervensi dan dukungan untuk membantu keluarga mengatasi krisis ini.
  5. Kesehatan Mental Keluarga: Memahami aspek-aspek kesehatan mental dalam konteks keluarga, termasuk diagnosis, perawatan, dan dukungan untuk individu dalam keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental.
  6. Kesehatan Reproduksi dan Perkembangan Keluarga: Studi tentang isu-isu kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan perkembangan anak-anak dalam konteks keluarga.
  7. Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga pada Kelompok Rentan: Memahami tantangan khusus yang dihadapi oleh keluarga yang rentan seperti keluarga dengan pendapatan rendah, keluarga imigran, atau keluarga dengan anggota keluarga dengan kebutuhan khusus. Belajar merancang program-program khusus untuk mendukung keluarga ini.
  8. Konseling dan Mediasi Keluarga: Mempelajari keterampilan konseling dan mediasi untuk membantu keluarga dalam menyelesaikan konflik, meningkatkan komunikasi, dan membangun hubungan yang sehat.
  9. Kebijakan Keluarga dan Advokasi: Memahami kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga dan belajar berperan sebagai advokat untuk perubahan kebijakan yang mendukung keluarga.
  10. Kesejahteraan Keluarga dalam Konteks Global: Memahami tantangan dan solusi yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di tingkat global, membandingkan pendekatan antarnegara, dan memahami implikasi globalisasi terhadap keluarga.
  11. Etika dan Prinsip Profesional dalam Pendidikan Kesejahteraan Keluarga: Memahami prinsip-prinsip etika dan integritas profesional dalam membantu keluarga dan komunitas, serta belajar bagaimana mengatasi dilema etika yang mungkin muncul dalam praktik kerja.
  12. Keterampilan Pengajaran dan Pendidikan Keluarga: Mengembangkan keterampilan pengajaran dan pendidikan untuk bekerja dengan keluarga, baik di lingkungan pendidikan formal maupun informal.

Program studi ini biasanya melibatkan kombinasi antara kuliah teori, penelitian, praktek lapangan, dan proyek-proyek pendidikan kesejahteraan keluarga. Lulusan diharapkan memiliki keterampilan pendidikan dan pemahaman mendalam tentang dinamika keluarga serta kemampuan untuk merancang dan memberikan program pendidikan kesejahteraan keluarga yang efektif. Mereka dapat bekerja di berbagai lembaga pendidikan, organisasi non-profit, pemerintah, atau mendirikan program pendidikan keluarga mereka sendiri.

Lulusan program Pendidikan Kesejahteraan Keluarga pada tingkat Master (S2) memiliki peluang karir yang beragam dalam berbagai sektor, baik di bidang pendidikan, penelitian, lembaga pemerintahan, organisasi non-profit, atau sektor swasta. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga S2:

  1. Dosen atau Peneliti Universitas: Menjadi dosen atau peneliti di perguruan tinggi atau lembaga penelitian, mengajar dan melakukan penelitian di bidang kesejahteraan keluarga, serta mengawasi mahasiswa tingkat sarjana dan magister.
  2. Konsultan Kesejahteraan Keluarga: Bekerja sebagai konsultan independen atau di perusahaan konsultasi, memberikan saran kepada keluarga atau organisasi tentang cara meningkatkan kesejahteraan keluarga.
  3. Peneliti Kesejahteraan Keluarga: Bekerja di lembaga penelitian atau badan pemerintah, terlibat dalam penelitian dan analisis data untuk mengidentifikasi isu-isu kesejahteraan keluarga, serta merancang program-program intervensi yang efektif.
  4. Manajer Program Kesejahteraan Keluarga: Menjadi manajer program di lembaga pemerintah atau organisasi non-profit, mengelola program-program kesejahteraan keluarga, mengawasi pelaksanaan, dan mengevaluasi dampak program.
  5. Ahli Kebijakan Kesejahteraan Keluarga: Bekerja di lembaga pemerintah atau lembaga swasta sebagai ahli kebijakan, memberikan masukan dan merancang kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan keluarga di tingkat lokal, regional, atau nasional.
  6. Pengembang Program Pendidikan Keluarga: Merancang kurikulum dan program-program pendidikan kesejahteraan keluarga, baik di sekolah, perguruan tinggi, atau organisasi non-profit yang fokus pada pendidikan keluarga.
  7. Konselor Keluarga: Menjadi konselor keluarga yang bekerja dengan individu, pasangan, atau keluarga untuk membantu mereka mengatasi masalah dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
  8. Pengembang Sumber Daya Manusia (SDM): Bekerja di departemen SDM di perusahaan-perusahaan atau organisasi, mengembangkan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang berfokus pada kesejahteraan keluarga.
  9. Pengelola Layanan Sosial: Mengelola layanan sosial untuk keluarga yang membutuhkan bantuan, termasuk layanan kesehatan mental, dukungan sosial, dan bantuan finansial.
  10. Penulis atau Penyiar: Menjadi penulis buku, artikel, atau blog tentang topik kesejahteraan keluarga, atau menjadi penyiar dalam program radio atau televisi yang membahas masalah-masalah keluarga.
  11. Pengusaha Sosial: Mendirikan organisasi non-profit atau bisnis sosial yang fokus pada meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai inisiatif pendidikan, pelatihan, dan dukungan sosial.
  12. Pelatih atau Konsultan Perusahaan: Bekerja sebagai pelatih atau konsultan dalam perusahaan-perusahaan yang memiliki program kesejahteraan keluarga untuk karyawan mereka, membimbing individu dan keluarga dalam mengelola stres, mengatasi konflik keluarga, dan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta (Sleman) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya