Diplomasi Pertahanan
Diplomasi Pertahanan | |
No. Prodi | A1356 |
Tingkat Prodi | Diplomasi Pertahanan (S2) |
Strata | S2 |
Gelar | Magister Pertahanan |
Singkatan Gelar | M.Han |
Rumpun | Ilmu Teknik |
Sub rumpun | Teknik Sipil dan Perencanaan Tata Ruang |
Program Master (S2) dalam Diplomasi Pertahanan dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional, kebijakan pertahanan, diplomasi militer, serta peran dan strategi diplomatik dalam konteks keamanan global. Berikut adalah gambaran umum dari beberapa mata pelajaran yang mungkin diajarkan dalam program S2 Diplomasi Pertahanan:
- Teori Diplomasi dan Hubungan Internasional: Mempelajari konsep-konsep dasar dalam diplomasi, teori hubungan internasional, dan sejarah diplomasi internasional, termasuk prinsip-prinsip diplomasi dan praktiknya.
- Hukum Internasional dan Hukum Konflik: Memahami dasar-dasar hukum internasional yang mencakup konvensi, perjanjian, serta hukum konflik dan penggunaan kekuatan militer di bawah hukum internasional.
- Kebijakan Pertahanan dan Keamanan: Mempelajari pembentukan kebijakan pertahanan dan keamanan di tingkat nasional dan internasional, termasuk analisis strategis, perencanaan pertahanan, dan evaluasi kebijakan keamanan.
- Ekonomi Pertahanan: Memahami kaitan antara ekonomi dan keamanan, termasuk pengelolaan sumber daya untuk mendukung kebijakan pertahanan dan dampak ekonomi dari kebijakan keamanan.
- Diplomasi Militer dan Diplomasi Pertahanan: Mempelajari peran militer dalam diplomasi, termasuk diplomasi pertahanan yang melibatkan kerja sama pertahanan antarnegara, pembangunan kapabilitas militer, dan dialog militer.
- Krisis Diplomasi dan Manajemen Krisis: Mempelajari strategi diplomasi dalam mengatasi krisis internasional, termasuk negosiasi perdamaian, mediasi, dan manajemen konflik untuk mengatasi situasi krisis.
- Diplomasi Publik dan Diplomasi Budaya: Memahami peran diplomasi publik dan diplomasi budaya dalam membangun citra positif suatu negara di mata dunia, termasuk pengelolaan citra dan hubungan antarbudaya.
- Hubungan Diplomatik dan Organisasi Internasional: Mempelajari cara membangun dan memelihara hubungan diplomatik, serta peran organisasi internasional dalam diplomasi global, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi regional lainnya.
- Intelijen dan Diplomasi Keamanan: Memahami peran intelijen dalam mendukung diplomasi keamanan dan bagaimana intelijen mempengaruhi pembuatan keputusan diplomatik.
- Simulasi Diplomasi dan Studi Kasus: Terlibat dalam simulasi diplomasi dan analisis studi kasus, yang memungkinkan mahasiswa mempraktikkan keterampilan diplomasi dan memahami konteks realitas diplomatik.
Program S2 dalam Diplomasi Pertahanan sering kali menggabungkan pendekatan teoritis dengan aplikasi praktis, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang strategi dan kebijakan diplomasi dalam konteks keamanan global yang kompleks. Lulusan program ini diharapkan memiliki keterampilan analisis yang kuat, keterampilan diplomasi, serta pemahaman yang mendalam tentang dinamika hubungan internasional dan diplomasi keamanan.
Lulusan program Master (S2) dalam Diplomasi Pertahanan memiliki peluang karir yang luas dalam bidang diplomasi, kebijakan luar negeri, dan keamanan internasional. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Diplomasi Pertahanan S2:
- Diplomat: Lulusan dapat bekerja sebagai diplomat untuk kementerian luar negeri, mewakili negara dalam negosiasi internasional, membangun dan memelihara hubungan bilateral dan multilateral, serta mempromosikan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional.
- Analis Kebijakan Keamanan: Lulusan dapat bekerja sebagai analis kebijakan di lembaga-lembaga pemerintah, badan intelijen, atau think tank yang berfokus pada kebijakan keamanan dan strategi pertahanan.
- Ahli Diplomasi Militer: Lulusan dapat bekerja dalam bidang diplomasi militer, mendukung dialog dan kerja sama militer antarnegara, serta membantu membangun kepercayaan dan stabilitas di tingkat regional atau internasional.
- Pegawai Organisasi Internasional: Lulusan dapat bekerja di organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), NATO, atau organisasi regional lainnya, terlibat dalam proyek-proyek diplomasi, perdamaian, dan keamanan global.
- Konsultan Diplomasi dan Keamanan: Lulusan dapat bekerja sebagai konsultan independen atau di perusahaan konsultan yang menyediakan layanan khusus dalam diplomasi dan kebijakan keamanan.
- Pengajar atau Peneliti: Lulusan dapat mengajar di perguruan tinggi atau universitas sebagai dosen di bidang studi hubungan internasional, diplomasi, atau kebijakan keamanan. Mereka juga dapat melakukan penelitian di lembaga penelitian atau think tank.
- Negosiator Perdamaian: Lulusan dapat bekerja sebagai negosiator perdamaian di konflik bersenjata, bekerja sama dengan pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk memediasi konflik dan mencapai kesepakatan damai.
- Manajer Krisis Internasional: Lulusan dapat bekerja sebagai manajer krisis di pemerintah atau organisasi internasional, merencanakan dan mengelola tanggapan terhadap krisis internasional seperti konflik bersenjata, bencana alam, atau pandemi global.
- Diplomat Korporat: Lulusan dapat bekerja di perusahaan multinasional sebagai diplomat korporat, membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah dan organisasi internasional, serta memahami dan mengelola implikasi kebijakan luar negeri terhadap bisnis perusahaan.
- Konsultan Keamanan Nasional: Lulusan dapat bekerja sebagai konsultan keamanan nasional untuk pemerintah atau lembaga swasta, memberikan saran tentang strategi pertahanan, risiko keamanan, dan kebijakan luar negeri.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Pertahanan | Jawa Barat (Bogor) | A | Detail |
Layanan Konselor
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya