Hubungan Internasional
Hubungan Internasional | |
No. Prodi | A0512 |
Tingkat Prodi | Hubungan Internasional (S3) |
Strata | S3 |
Gelar | Doktor Sosial |
Singkatan Gelar | Dr.Sos |
Rumpun | Ilmu Sosial Humaniora |
Sub rumpun | Ilmu Politik |
Program Studi Hubungan Internasional (S3) adalah program pendidikan tingkat Doktor (S3) yang mengeksplorasi isu-isu dalam diplomasi, politik global, dan kerjasama internasional. Program ini dirancang untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional, konflik global, dan proses diplomasi di tingkat internasional. Berikut adalah gambaran umum tentang topik-topik yang biasanya dipelajari dalam program studi Hubungan Internasional (S3):
-
Teori Hubungan Internasional: Mempelajari berbagai teori dan paradigma yang membentuk disiplin Hubungan Internasional, seperti realisme, liberalisme, konstruktivisme, dan teori kritis.
-
Kebijakan Luar Negeri: Menganalisis pembuatan kebijakan luar negeri oleh negara-negara, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kebijakan keamanan nasional, ekonomi, dan hak asasi manusia.
-
Hukum Internasional: Mengkaji prinsip-prinsip hukum internasional, perjanjian internasional, dan organisasi internasional yang mengatur hubungan antar negara.
-
Politik Regional dan Global: Memahami dinamika politik di berbagai wilayah dan dalam skala global, termasuk konflik regional, kerja sama regional, dan organisasi regional seperti Uni Eropa atau ASEAN.
-
Kerjasama Internasional: Mempelajari isu-isu kerjasama internasional, seperti perdagangan internasional, perubahan iklim, kesehatan global, dan bantuan pembangunan.
-
Konflik dan Keamanan Internasional: Menganalisis sumber-sumber konflik internasional, strategi keamanan, dan upaya penyelesaian konflik.
-
Organisasi Internasional: Mengkaji peran dan fungsi organisasi internasional, seperti PBB, WTO, IMF, dan Bank Dunia, dalam pengaturan masalah global.
-
Politik Ekonomi Internasional: Memahami hubungan antara politik dan ekonomi di tingkat internasional, termasuk perdagangan, investasi asing langsung, dan masalah ekonomi global.
-
Krisis dan Tanggap Bencana: Mempelajari tanggap bencana internasional, bantuan kemanusiaan, dan tanggapan terhadap krisis global.
-
Keamanan Siber dan Teknologi: Mengkaji ancaman keamanan siber, teknologi senjata, dan tantangan yang muncul dari perkembangan teknologi.
-
Media dan Diplomasi Publik: Memahami peran media dan diplomasi publik dalam diplomasi internasional dan pembentukan opini publik global.
-
Etika dalam Hubungan Internasional: Mempelajari isu-isu etika dalam diplomasi, hak asasi manusia, dan tanggung jawab sosial dalam hubungan internasional.
-
Metodologi Penelitian: Mempelajari metode penelitian ilmu sosial yang digunakan dalam analisis Hubungan Internasional, termasuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.
-
Teori Kritis dan Kritisisme Postkolonial: Mengkaji pandangan kritis terhadap hubungan internasional, termasuk teori kritis, feminisme, dan kritisisme postkolonial.
-
Kepemimpinan dan Diplomasi: Menganalisis peran pemimpin politik dalam diplomasi dan hubungan internasional, serta praktik diplomasi dalam berbagai konteks.
Program Studi Hubungan Internasional (S3) mempersiapkan mahasiswa untuk berperan dalam penelitian ilmiah, pengajaran, dan pengambilan kebijakan di tingkat nasional dan internasional. Lulusan program ini biasanya mengejar karir sebagai akademisi, peneliti, konsultan kebijakan, diplomat, analis keamanan, dan dalam berbagai peran yang memerlukan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan politik global.
Lulusan Program Studi Hubungan Internasional (S3) memiliki peluang karir yang beragam di berbagai sektor yang melibatkan diplomasi, politik global, dan kerjasama internasional. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin diikuti oleh lulusan Hubungan Internasional (S3):
-
Akademisi dan Peneliti: Banyak lulusan Hubungan Internasional (S3) memilih untuk berkarir sebagai dosen universitas atau peneliti di lembaga penelitian ilmiah. Mereka dapat melakukan penelitian dan mengajar tentang isu-isu hubungan internasional.
-
Diplomat: Lulusan dapat bekerja sebagai diplomat atau pejabat pemerintah yang bertugas di kedutaan besar atau konsulat untuk mewakili negara dan berpartisipasi dalam negosiasi diplomatik.
-
Analisis Kebijakan: Bekerja sebagai analis kebijakan untuk pemerintah, lembaga nirlaba, atau think tank. Mereka menyusun analisis kebijakan, memberikan saran kepada pembuat kebijakan, dan mengembangkan strategi diplomasi.
-
Pejabat Organisasi Internasional: Berkarir dalam berbagai organisasi internasional seperti PBB, WTO, atau UNESCO. Tugas mereka dapat mencakup pengembangan program, penanganan konflik, dan pekerjaan kemanusiaan.
-
Konsultan Keamanan Internasional: Bekerja dalam konsultan keamanan dan perusahaan riset kebijakan untuk memberikan solusi untuk masalah keamanan internasional dan konflik.
-
Penasehat Kebijakan Ekonomi Internasional: Terlibat dalam analisis kebijakan ekonomi global, perdagangan internasional, dan masalah keuangan internasional.
-
Penasihat Hukum Internasional: Bekerja dalam hukum internasional, memeriksa perjanjian internasional, memberikan nasihat hukum kepada pemerintah atau organisasi internasional, dan mewakili klien dalam kasus hukum internasional.
-
Konsultan Kebijakan Lingkungan: Terlibat dalam isu-isu lingkungan global, termasuk perubahan iklim dan kebijakan lingkungan internasional.
-
Pengajar Diplomasi: Memberikan pelatihan diplomasi dan keterampilan komunikasi untuk diplomat dan pejabat pemerintah.
-
Kepala Eksekutif Organisasi Nirlaba: Memimpin organisasi nirlaba yang berfokus pada masalah sosial, hak asasi manusia, kesehatan global, atau isu-isu kemanusiaan.
-
Konsultan Hubungan Internasional: Bekerja secara mandiri atau dengan perusahaan konsultan untuk memberikan nasihat kepada klien terkait dengan masalah hubungan internasional.
-
Jurnalis atau Komentator Internasional: Meliput berita internasional, menulis artikel, atau menjadi komentator untuk media massa yang berfokus pada berita global.
-
Pengembang Program Keamanan dan Kebijakan: Bekerja dengan organisasi nirlaba, pemerintah, atau lembaga riset untuk mengembangkan program kebijakan dan keamanan internasional.
-
Penasihat Bisnis Internasional: Memberikan nasihat kepada perusahaan multinasional terkait dengan ekspansi internasional, investasi asing, dan masalah bisnis internasional.
-
Peneliti Lapangan Kemanusiaan: Terlibat dalam operasi bantuan kemanusiaan di zona konflik atau dalam situasi darurat.
-
Pengacara Hak Asasi Manusia Internasional: Bekerja untuk organisasi hak asasi manusia atau dalam praktik hukum yang fokus pada kasus-kasus hak asasi manusia internasional.
Lulusan Hubungan Internasional (S3) memiliki kemampuan analitis dan pemahaman mendalam tentang isu-isu global yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi dalam upaya pemecahan konflik, pembangunan kebijakan, dan diplomasi internasional. Pilihan karir dapat bervariasi tergantung pada minat pribadi, spesialisasi, dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh lulusan.
Kampus | Tempat | Akreditasi | Selengkapnya |
---|---|---|---|
Universitas Padjadjaran | Jawa Barat (Sumedang) | A | Detail |
Layanan Konselor Mental Check Up
Cek Kesehatan MentalIDENTIFIKASI MINAT BAKAT
UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK
Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya
Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).
Selengkapnya