Spesialis Forensik</li> Ilmu Kedokteran Ilmu Kedokteran Spesialis
Spesialis Forensik
No. Prodi A0247
Tingkat Prodi Spesialis Forensik (Spesialis)
Strata Spesialis
Gelar Spesialis Kedokteran Forensik
Singkatan Gelar Sp.F
Rumpun Ilmu Kedokteran
Sub rumpun Ilmu Kedokteran Spesialis

Program Studi Spesialis Forensik (Spesialis) adalah program pendidikan pascasarjana yang dirancang untuk melatih ahli forensik yang ahli dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi bukti fisik dalam konteks investigasi kriminal atau ilmiah. Program ini mencakup berbagai aspek forensik yang meliputi ilmu kriminal, toksikologi, antropologi forensik, ilmu serangga forensik, patologi forensik, dan banyak lagi. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang biasanya dipelajari dalam Program Studi Spesialis Forensik:

  1. Prinsip Dasar Forensik: Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar forensik, termasuk keberlanjutan bukti, metode identifikasi, rantai pengawasan bukti, dan prinsip-prinsip hukum dalam penanganan bukti.
  2. Teknik Pengambilan Bukti: Pelatihan dalam teknik pengumpulan, pengawetan, dan penanganan bukti fisik, seperti sidik jari, sampel darah, rambut, serangga, dan benda-benda lainnya.
  3. Ilmu Kriminal: Memahami prinsip-prinsip ilmu kriminal, termasuk pengumpulan data, analisis kriminal, profil pelaku, dan rekonstruksi kejadian.
  4. Toksikologi Forensik: Studi tentang penggunaan bahan kimia dalam kasus forensik, seperti obat-obatan terlarang, alkohol, dan zat-zat berbahaya lainnya, serta pengujian dan interpretasi hasil tes toksikologi.
  5. Antropologi Forensik: Mempelajari metode identifikasi individu berdasarkan sisa-sisa manusia, seperti tengkorak, tulang, dan gigi, serta analisis post-mortem untuk mengungkap penyebab kematian.
  6. Patologi Forensik: Memahami proses penyelidikan kematian, autopsi, pengujian patologi, dan penentuan penyebab kematian dalam kasus-kasus kejahatan atau kematian yang mencurigakan.
  7. Ilmu Serangga Forensik: Studi tentang penggunaan serangga dalam investigasi kriminal, termasuk estimasi waktu kematian berdasarkan perkembangan serangga.
  8. Ilmu DNA Forensik: Memahami teknik analisis DNA untuk mengidentifikasi individu, memecahkan kasus, dan mengonfirmasi hubungan biologis.
  9. Pengujian Perangkat Elektronik: Studi tentang pengumpulan bukti dari perangkat elektronik, seperti komputer atau ponsel pintar, dalam investigasi kriminal.
  10. Saksi Ahli: Pelatihan dalam memberikan kesaksian sebagai saksi ahli dalam pengadilan, termasuk etika dan kewajiban hukum.
  11. Manajemen Kasus Forensik: Belajar tentang manajemen dan koordinasi investigasi forensik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
  12. Analisis Jejak Digital: Studi tentang pengumpulan dan analisis bukti digital, termasuk analisis jejak digital dan forensik komputer.
  13. Hukum dan Etika Forensik: Memahami kerangka hukum dan etika yang mengatur praktik forensik, termasuk perlindungan hak individu dan kesalahan yang harus dihindari.
  14. Kerja Tim dan Kolaborasi: Keterampilan untuk bekerja dalam tim dengan penyidik, jaksa, dan ahli forensik lainnya dalam penyelesaian kasus.

Program Studi Spesialis Forensik mempersiapkan lulusannya untuk bekerja di berbagai lembaga, termasuk kepolisian, laboratorium forensik, kantor koroner, firma konsultan, dan sektor swasta. Mereka juga dapat menjadi saksi ahli dalam pengadilan atau bekerja di akademisi atau penelitian ilmiah. Keselamatan, kepatuhan hukum, dan etika adalah aspek penting dalam praktek forensik.

Lulusan dari Program Studi Spesialis Forensik (Spesialis) memiliki peluang karier yang luas dalam berbagai sektor yang berkaitan dengan forensik, investigasi kriminal, dan analisis bukti fisik. Berikut adalah beberapa proyeksi karir yang mungkin bagi lulusan program ini:

  1. Forensik Investigator: Menjadi seorang penyidik forensik yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti fisik dalam penyelidikan kriminal, termasuk pengumpulan jejak, pengambilan sampel forensik, dan rekonstruksi kejadian.
  2. Ahli Jejak: Memfokuskan pada analisis jejak, seperti jejak sidik kaki, sidik jari, dan bukti digital, untuk mengidentifikasi dan melacak pelaku kejahatan.
  3. Forensik Toksikologi: Bekerja dalam laboratorium forensik yang mengkhususkan diri dalam menguji dan menganalisis sampel toksikologi, termasuk obat-obatan terlarang, alkohol, dan racun lainnya.
  4. Antropologi Forensik: Mengkhususkan diri dalam identifikasi individu berdasarkan sisa-sisa manusia, seperti tulang dan gigi, serta analisis post-mortem dalam kasus kematian yang tidak jelas.
  5. Patologi Forensik: Menjadi seorang patolog forensik yang bertanggung jawab atas autopsi dan analisis jaringan dalam kasus kematian yang mencurigakan, membantu dalam penentuan penyebab kematian.
  6. Ilmu Serangga Forensik: Memahami perkembangan serangga pada mayat dan penggunaan analisis serangga untuk mengestimasi waktu kematian dalam investigasi kriminal.
  7. Analisis DNA Forensik: Bekerja di laboratorium DNA forensik untuk menganalisis sampel DNA, membandingkan profil DNA dengan database, dan mengidentifikasi individu.
  8. Spesialis Digital Forensik: Mengkhususkan diri dalam pengumpulan dan analisis bukti digital, seperti analisis perangkat komputer, ponsel pintar, dan jejak digital.
  9. Konsultan Forensik: Bekerja sebagai konsultan independen dalam berbagai aspek forensik, memberikan saran kepada lembaga penegak hukum, firma hukum, atau sektor swasta.
  10. Manajer Laboratorium Forensik: Mengelola operasi laboratorium forensik, termasuk manajemen personil, peralatan, dan kebijakan keselamatan.
  11. Pengajar atau Peneliti: Memberikan pengajaran di perguruan tinggi atau universitas sebagai dosen atau instruktur, atau terlibat dalam penelitian ilmiah di bidang forensik.
  12. Saksi Ahli: Memberikan kesaksian sebagai saksi ahli dalam persidangan hukum, memberikan bukti ilmiah dan analisis forensik yang kredibel.
  13. Penyidik Kebakaran Forensik: Terlibat dalam penyelidikan kebakaran dan ledakan, mengumpulkan bukti untuk menentukan penyebab kebakaran.
Kampus Tempat Akreditasi Selengkapnya
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Sleman) A Detail
Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan (Makassar) A Detail
Universitas Indonesia Jawa Barat (Depok) A Detail
Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara (Medan) A Detail
Universitas Airlangga Jawa Timur (Surabaya) A Detail
Universitas Diponegoro Jawa Tengah (Semarang) A Detail
Universitas Padjadjaran Jawa Barat (Sumedang) A Detail

Dapatkan layanan psikologi terpercaya

IDENTIFIKASI MINAT BAKAT

UNTUK KUALITAS HIDUP LEBIH BAIK

Pastikan memilih karir yang tepat lebih dini, untuk kehidupan anda selanjutnya

Hasil survey membuktikan, 65% mahasiswa mengaku kurang cocok dengan jurusan perkuliahan yang sedang mereka jalani saat ini (kesalahan memilih jurusan).

  • Program Studi di Perguruan Tinggi
  • Perencanaan Karir
  • Pemilihan Jurusan di SMA/SMK
Selengkapnya